Atasi Kesenjangan Digital di Asia Tenggara, ASEAN FoundationGoogle Rilis ADLP
Advertisement
Harianjogja.com, BANGKOK—ASEAN Foundation dan Google.org meluncurkan Program Literasi Digital ASEAN (ADLP) untuk mengurangi kesenjangan digital sekaligus meningkatkan kesadaran di kalangan warga ASEAN mengimbangi perkembangan teknologi.
Acara yang diadakan di Bangkok pada Rabu (20/3/2024) itu menandai misi keempat Program Literasi Digital ASEAN dengan fokus menyajikan temuan penelitian mengenai lanskap kesenjangan digital di 10 negara anggota ASEAN.
Advertisement
Sebelumnya, Google bekerja sama dengan ASEAN Youth Advisory Group dari 10 negara anggota ASEAN, melatih 2.000 pemuda agar memiliki keterampilan digital yang mahir, serta kemampuan mengadaptasi konten literasi digital Google yang ada agar sesuai dengan kebutuhan, konteks, dan bahasa masing-masing negara.
Tahapan selanjutnya, Google bersama ASEAN Foundation akan mengembalikan 2.000 pemuda tersebut ke negara asalnya untuk menyebarkan ilmunya kepada sesama warga di negaranya.
Pimpinan Google.org Asia Pasifik, Marija Ralic pun memuji upaya ASEAN Foundation dalam menerapkan Program Literasi Digital ASEAN di bawah kepemimpinan visioner Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangnam.
Ralic menyoroti program tersebut telah berhasil meningkatkan kesadaran dan meningkatkan kemampuan digital warga ASEAN melebihi ekspektasi dengan menjangkau 190.000 orang, jauh melampaui target awal sebesar 100.000 orang.
Sementara itu, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Piti Srisangnam, menekankan pentingnya literasi digital bagi warga ASEAN di era saat ini. Dia menyatakan jika Thailand dapat secara efektif memanfaatkan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), maka Thailand dapat menjadi salah satu negara dengan perekonomian teratas di ASEAN dalam hal pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
Negara Asean Berkumpul di Jogja Bahas Standardisasi Produk
KTT ke-43 ASEAN, Presiden Jokowi Dijadwalkan Memimpin 4 Konferensi
Terbaik di ASEAN, Bursa Karbon Indonesia Jadi Rujukan Dunia Internasional
Namun, terdapat kebutuhan mendesak akan literasi dan kesiapan digital, terutama dalam hal kompetensi informasi dan keterampilan berpikir kritis, di mana Thailand saat ini masih tertinggal.
Senada, Wakil Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN dan Ketua Dewan Pembina ASEAN Foundation, Derry Aman menekankan pentingnya penguatan literasi digital dan menumbuhkan kemampuan mengikuti kemajuan digital.
Ia menyatakan keterampilan digital merupakan alat penting untuk mendorong perubahan positif, terutama di era yang penuh dengan berita palsu dan informasi yang menyimpang. Kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan di komunitas ASEAN dipandangnya penting dan akan memberikan manfaat besar bagi kawasan secara keseluruhan.
Berdasarkan penelitian mengenai kesenjangan digital yang dilakukan oleh para peneliti dari 10 negara anggota ASEAN, ditemukan bahwa permasalahan utama yang dihadapi adalah kurangnya keterampilan berpikir kritis di kalangan konsumen media digital.
Hal itu mengakibatkan masyarakat mudah percaya pada sumber berita yang tidak terverifikasi, misinformasi, dan berita palsu. Fenomena itu tidak hanya terjadi pada generasi muda, tetapi juga mencakup para pendidik, pelajar, dan kelompok rentan, seperti lansia dan remaja.
Bahkan, orang-orang dari negara maju seperti Singapura yang tingkat literasinya mencapai 97 persen, tetap masih rentan terhadap penipuan online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Selama Agustus Oktober, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Terbtkan Belasan Ribu Paspor
- Badan Geologi Kementerian ESDM Mendorong Seluruh Kawasan Bentang Karst di Indonesia Dilindungi
- KAI Angkut 344 Juta Penumpang Periode Januari-Oktober 2024
- Kemenpar Usulkan Tambahan Dana Rp2,2 Triliun di 2025, Ini Tujuannya
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
- Khawatir Muncul Serangan Udara, Italia Tutup Sementara Kedubesnya di Ukraina
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement