Advertisement

Siklon Tropis, Ini Wilayah Paling Terdampak Hujan Deras Berdurasi Lama

Newswire
Kamis, 14 Maret 2024 - 20:07 WIB
Maya Herawati
Siklon Tropis, Ini Wilayah Paling Terdampak Hujan Deras Berdurasi Lama Hujan / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Bibit siklon tropis bergerak lambat dan tidak segera menjauh menuju Australia. Akibatnya, hujan di beberapa wilayah Indonesia bakal berdurasi lama dan awet.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan hujan yang mengguyur lama dipicu vorteks (091S) yang berubah jadi bibit siklon 18S cenderung bergerak lambat karena tekanan rendah di timur yang kini telah menjadi dua vorteks.

Advertisement

"Inilah yang telah memicu propagasi hujan yang kuat dan maraknya pembentukan badai squall line pemicu hujan persisten berhari-hari, bahkan intensitas hujan bisa ekstrem yang disertai angin kencang," ujar Periset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin melalui akun X miliknya yang dikutip di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Berikut ini rincian wilayah terdampak bibit siklon tropis 18S:

- Dari barat ke timur berdampak keselatan Jawa Timur) menyebabkan hujan deras persisten di Jawa (Demak, Kudus, Pati, Semarang), Madura, dan Kupang.
- Hujan yang persisten dipicu oleh squall line efek dari vorteks. Erma mengingatkan agar wilayah Semarang dan Kupang waspada mengantisipasi dampak fenomena tersebut.

- Kemunculan bibit siklon 91S yang berada di Samudra Hindia bagian tenggara, tepatnya sebelah barat daya Banten telah menimbulkan hujan di Banten dan Jabodetabek.

Menurut Erma, bibit siklon 91S yang kian mendekat ke Jabodetabek merupakan momen langka. Fenomena itu mengulang penyebab banjir besar Jakarta 2002, karena vorteks telah menyebabkan hujan dini hari yang persisten selama berhari-hari di Jakarta.

BACA JUGA: Puasa, Harga Telur dan Daging Ayam di Sleman Merangkak Naik

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan ada tiga bibit siklon tropis di wilayah Indonesia, yaitu:

- Bibit siklon tropis 91S yang berada di sebelah tenggara Samudera Hindia memiliki kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 997 hPa bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.

- Kemudian, bibit Siklon Tropis 94S terpantau di Laut Timor bagian selatan, tenggara Nusa Tenggara Timur dengan kecepatan angin maksimum 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1000 hPa bergerak ke arah timur.

- Adapun bibit Siklon Tropis 93P masih terpantau di Teluk Carpentaria, bagian timur laut Australia, Tenggara Papua dengan kecepatan angin maksimum 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1004 hPa bergerak ke arah timur hingga tenggara. Kemunculan tiga bibit siklon tropis sekaligus itulah yang menyebabkan cuaca basah masih menyelimuti Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024

Jogja
| Kamis, 02 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement