Advertisement
Limbah Sawit Bisa Dijadikan Bahan Bakar Kompor, Kemensos: Mengatasi Mahalnya Elpiji
Kementerian Sosial (Kemensos) pada Rabu (28/2/2024) meluncurkan kompor inovasi yang ramah lingkungan berbahan limbah sawit sebagai solusi untuk mengatasi mahalnya harga gas elpiji di Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur. - Antara - ist/Biro Humas Kemensos
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Kementerian Sosial (Kemensos) merancang kompor inovasi berbahan dasar limbah sawit. Kompor ini diluncurkan di Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur sekaligus disalurkan sebagai bantuan bagi masyarakat setempat untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji ukuran tabung tiga kilogram.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan masyarakat desa sebelumnya mengeluh karena sulit mendapatkan gas elpiji tiga kilogram dan kalaupun ada, harganya sangat mahal. Mengetahui hal tersebut Mensos kemudian membentuk tim dan menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Advertisement
Setelah tim Kementerian Sosial dan IPB terjun ke lokasi, pihaknya memutuskan untuk menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah di desa, yakni limbah buah sawit, terutama yang sudah membusuk. Adapun bentuk kompornya merupakan hasil rancangan IPB.
"Dari pada terbuang, limbah sawit lebih baik digunakan untuk bahan bakar. Dan karena desainnya sederhana, bisa dibuat di sini sehingga berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat desa," kata Mensos Risma, dalam keterangan tertulis Kamis (29/2/2024).
BACA JUGA: Pabrik Bahan Peledak Kaltim Amonium Nitrat Rp1,2 Triliun Diresmikan Jokowi
Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Keserasian Sosial (FKS) Desa Seuneubok Simpang Kafriyadi mengatakan kompor inovatif sudah diuji coba sejak September 2023 dan hasilnya sangat memuaskan.
"Masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya mahal untuk membeli gas elpiji karena bahan bakar berupa sawit tersedia melimpah di sini,” kata Kafriyadi.
Menurut Kafriyadi, buah sawit yang sudah membusuk atau tercecer dari tangkainya biasannya dibuang. Sekarang oleh masyarakat desa, buah sawit tersebut dijemur tidak terlalu kering karena akan digunakan untuk bahan bakar.
Kompornya sendiri memiliki bentuk sederhana berupa tabung berdiameter sekitar 15 cm dan tinggi 20 sentimeter. Buah sawit yang sudah kering kemudian dimasukkan langsung ke dalam kompor yang di atasnya ditempatkan panci untuk memasak atau wajan untuk penggorengan. “Sekitar 25 butir sawit kering, cukup untuk memasak sekitar satu jam,” jelasnya.
Bagian bawah kompor itu memiliki lubang dan penutup udara. Jika penutup dibuka lebar, maka nyala api akan membesar. Demikian sebaliknya, jika penutup udara ditutup, nyala api akan mengecil. “Kompornya sangat praktis, sehingga disukai ibu-ibu,” ujarnya.
Adapun yang lebih penting, masyarakat tidak perlu lagi membeli gas elpiji sehingga menghemat pengeluaran serta ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah atau buah sawit yang membusuk.
Dengan demikian, inovasi Kementerian Sosial tersebut menjadi solusi praktis dan efektif bagi masyarakat Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Beri Penghargaan Bagi Pemuda-Pemudi Inspiratif
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul, Rabu 29 Oktober 2025
- Pasar Murah Jadi Upaya Pengendalian Inflasi di Gunungkidul
- Alami Cedera Lutut, Dani Carvajal Diprediksi Absen Hingga 2026
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA, 29 Oktober 2025
- Infrastruktur Bantul 2025, Progres 70 Persen, Target Rampung Desember
- OUTLOOK PERBANKAN Hadapi 2026, Bank BPD DIY Siapkan Strategi Adaptif
Advertisement
Advertisement





