Advertisement
Indonesia Ikut Hadir di Doha Bahas Perkembangan di Afghanistan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengundang sejumlah negara membahas perkembangan situasi di Afghanistan. Indonesia turut hadir untuk mendorong penyelesaian persoalan di negara tersebut.
"Saat ini saya berada di Doha menghadiri undangan Sekjen PBB untuk membahas perkembangan di Afghanistan," kata Menlu Retno dalam konferensi pers di Doha pada Senin (19/2/2024), menurut keterangan Kemlu RI, Selasa (20/2/2024).
Advertisement
Menlu Retno menyebutkan pada 16 Maret 2023, Dewan Keamanan (DK) PBB telah mengadopsi Resolusi 2679 tahun 2023 yang meminta Sekjen PBB untuk mempersiapkan penilaian independen mengenai Afghanistan untuk disampaikan ke DK PBB tidak lebih dari 17 November 2023.
Penilaian tersebut telah selesai dilakukan dan disampaikan ke DK PBB pada 9 November tahun lalu.
Menurut Retno, laporan atau penilaian itu secara garis besar menyampaikan mengenai situasi terkini di Afghanistan, prioritas upaya utama yang dapat dilakukan, dan rekomendasi, termasuk cara untuk meningkatkan keterlibatan (engagement), serta cara untuk dapat membantu rakyat Afghanistan.
Pertemuan di Doha tersebut melibatkan negara-negara yang selama ini aktif dalam isu Afghanistan, termasuk Indonesia.
"Dari ASEAN hanya Indonesia. Dari Asia terdapat beberapa negara lain seperti China, Jepang, India, Pakistan dan juga negara-negara yang berbatasan dengan Afghanistan," kata Menlu Retno.
Baca Juga
Indonesia Tingkatkan Kapasitas Ibu dan Anak bagi Perempuan Afganistan
Kazakhstan Menghapus Taliban dari Daftar Organisasi Teroris
Gempa Afghanistan Sabtu Kemarin Tewaskan Lebih dari 2.000 Orang
Pertemuan tersebut membahas tindak lanjut dari penilaian yang telah dilakukan oleh PBB, dan Indonesia menyampaikan beberapa hal, antara lain tentang sambutan baik Indonesia terhadap laporan Sekjen PBB mengenai situasi di Afghanistan.
Indonesia juga mencatat laporan mengenai situasi hak-hak perempuan Afghanistan yang disiapkan oleh badan PBB untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan-- UN Women, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), kata Menlu Retno.
Selain itu, lanjut Retno, Indonesia juga mencatat respons yang diberikan oleh Taliban atau De Facto Authority (DFA) terhadap dua laporan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak di Afghanistan secara terus menerus meski saat ini belum saatnya melakukan pengakuan terhadap DFA.
"Hal terakhir yang saya sampaikan adalah mengenai pentingnya terus memberikan perhatian untuk membantu masyarakat Afghanistan," ujar Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- LaNyalla Bicara Soal 66 Tahun Dekrit Presiden
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
Advertisement
Advertisement