Advertisement

Jumlah Sopir Taksi dan Bus di Langka, Jepang Akan Gelar Ujian SIM dalam 20 Bahasa

Newswire
Minggu, 11 Februari 2024 - 21:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Jumlah Sopir Taksi dan Bus di Langka, Jepang Akan Gelar Ujian SIM dalam 20 Bahasa Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, TOKYO—Jepang mengalami kekurangan jumlah sopir taksi dan bus. Guna mengatasi persoalan ini, pemerintah setempat berencana menawarkan ujian untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) dalam bahasa asing.

Seorang pejabat di Badan Kepolisian Nasional (NPA) mengatakansegera menyebarkan contoh pertanyaan ujian dalam 20 bahasa kepada kepolisian prefektur di seluruh Jepang pada akhir Maret mendatang.

Advertisement

Kelak, kepolisian setempat bisa menggunakan contoh soal ujian itu sebagai panduan untuk menyusun pertanyaan berdasarkan kebutuhan lokal. Mayoritas dari 20 bahasa itu adalah bahasa-bahasa di Asia, seperti China, Korea, dan Tagalog. Namun, ada juga bahasa Inggris dan Portugis.

Pendekatan baru multi bahasa untuk SIM golongan dua itu muncul setelah para pelaku industri menghadapi kelangkaan pengemudi. Mereka meminta lebih banyak upaya dilakukan agar warga negara asing dapat bekerja di sektor-sektor terkait.

Baca Juga

Ada Layanan Sewa Mobil Listrik Tanpa Sopir, Begini Cara Kerjanya

Di Arab Saudi, Banyak Perempuan Jadi Sopir Taksi

Di Jepang Ada Boyband Lansia, Anggotanya Berusia di Atas 65 Tahun

SIM itu diperlukan untuk mengoperasikan kendaraan penumpang, seperti bus dan taksi, tetapi selama ini ujian untuk mendapatkan SIM tersebut diberikan dalam bahasa Jepang saja. NPA mengakui ujian SIM dalam bahasa asing sebelumnya tidak tersedia karena belum ada permintaan khusus.

Kebijakan itu akan mengikuti sistem pengujian SIM golongan 1 untuk mobil pribadi, sepeda motor, dan mobil lainnya. Sejak 2009, NPA sudah menyediakan ujian SIM dalam bahasa Inggris dan ujian untuk SIM golongan 1 saat ini sudah tersedia dalam 20 bahasa.

Selain soal-soal aturan lalu lintas seperti dalam ujian SIM golongan 1, ujian untuk pemegang SIM golongan 2 juga menguji pengetahuan pengemudi tentang prosedur keselamatan kendaraan seperti pemeriksaan rem. Ujian itu murni bersifat teknis dan tidak ada pertanyaan soal berinteraksi dengan pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dugaan Kekerasan Salah Satu SD di Banguntapan, Disdikpora Bantul: Sudah Dimediasi dan Selesai

Bantul
| Sabtu, 04 Mei 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement