Advertisement

Promo November

Soal Dugaan Pemukulan Pendukung Ganjar di Gunungkidul, Ini Klarifikasi Stafsus Presiden

Newswire
Rabu, 31 Januari 2024 - 21:57 WIB
Maya Herawati
Soal Dugaan Pemukulan Pendukung Ganjar di Gunungkidul, Ini Klarifikasi Stafsus Presiden Kejadian dugaan penganiayaan yang dialami pendukung Ganjar saat membentengkan poster didepan iring-iringan Jokowi, Selasa (30/1/2024). - ist - Tangkapan Layar video yang beredar di Media Sosial

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Seorang warga sipil membentangkan spanduk dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) kena pukul aparat keamanan saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Gunungkidul Selasa (30/1/2024). Koordinator Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Ari Dwipayana merespons kejadian ini.

Ari Dwipayana menegaskan bahwa Istana tidak ada kebijakan yang mengatur untuk membatasi kegiatan dan interaksi antara masyarakat dengan Presiden Joko Widodo.

Advertisement

"Kalau ketemu dengan masyarakat sangat dekat sekali menyapa, bahkan kita lihat apa pun bisa terjadi di dalam interaksi itu. Bahkan masyarakat bisa menitipkan sesuatu kepada Presiden itu terjadi, memberikan keluhan kepada Presiden tentang situasi apakah itu di daerahnya ada persoalan itu disampaikan secara langsung kepada Presiden. Itu situasi bagaimana cara presiden merespons masyarakat," kata Ari saat ditemui awak media di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Sedangkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memastikan tidak ada anggotanya yang mendorong warga sipil itu. Asisten Intelijen (Asintel) Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman menepis kabar yang menyebut ada anggota Paspampres mendorong warga dan memastikan kabar itu tidak benar.

BACA JUGA: Bupati Gunungkidul Minta Batas Kelok 18 Harus Dipertegas

"Terkait dengan kejadian adanya tindakan kekerasan dengan cara mendorong warga yang membentangkan spanduk saat kegiatan kunjungan kerja Presiden RI, Bapak Joko Widodo, ke daerah Wonosari pada Selasa, 30 Januari 2023, yang dilakukan oleh anggota Paspampres, adalah tidak benar," kata Herman saat dihubungi di Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Adapun Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (30/1), dan rombongan Presiden melintas di depan Pasar Argosari. Iring-iringan presiden itu direkam oleh warga dan videonya dibagikan di beberapa media sosial.

Dalam video itu, nampak mobil yang diduga ditumpangi Jokowi berhenti di dekat kerumunan warga di depan Pasar Argosari, Gunungkidul. Kemudian, seorang warga mendekati kerumunan yang diduga dihampiri Jokowi. Ia membentangkan spanduk bertuliskan "Selamat Datang Bapak Jokowi. Kami Sudah Pintar, Kami Pilih Ganjar!".

Tidak lama, dua orang yang diyakini aparat mendekati warga laki-laki yang membentangkan spanduk itu dan membawanya jauh dari kerumunan.

Menanggapi hal itu, Ari menjelaskan bahwa pengamanan Presiden merupakan hal yang sering terjadi dalam kunjungan kerja. Pengamanan terhadap Presiden dilakukan sebagai tindakan preventif yang dijalankan oleh pihak-pihak struktur teritorial, yakni dari kodim maupun korem.

Di sisi lain, Presiden juga tidak merasa terganggu saat menyapa masyarakat ada teriakan yang mendukung salah satu pasangan calon presiden-calon wakil presiden. Menurut Ari, Presiden sangat terbuka untuk berinteraksi dan menyapa masyarakat.

"Ini bagian dari cara Presiden berinteraksi dengan masyarakat secara terbuka. Walaupun ada teriakan pasangan calon atau upaya untuk memobilisasi di pinggir jalan meneriakkan pasangan calon dengan 'settingan' tertentu, saya kira Presiden sama sekali tidak terganggu," kata Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement