Bulog: Pembagian Beras Cadangan untuk Bukan Bantuan Pangan tetapi Stabilisasi Pasokan Pangan di Awal 2024
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY menyatakan pembagian bantuan beras cadangan untuk stabilisasi pasokan pangan pada dua bulan pertama 2024.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo mengatakan hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo. "Pak Presiden menyampaikan khusus Januari Februari sebelum panen besar ini pangan khusus untuk beras ini didobelkan, bukan bantuan pangan, tetapi beras untuk stabilisasi," katanya seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gudang Bulog Bantul, Selasa (30/1/2024).
Advertisement
Terkait dengan hal tersebut, dirinya mendampingi Presiden mengecek stok beras di beberapa gudang Bulog untuk memastikan bahwa stok pangan tersebut dalam kondisi baik. Kemarin setelah kami lakukan dari Gudang Bulog Purwomartani Sleman, hari ini di Bantul, mungkin besok beliau (Presiden) juga akan ke Klaten, kemudian Sukoharjo memastikan bahwa stok beras di Bulog itu dalam kondisi baik," kata Arief.
Baca Juga
Bantuan Pangan Beras Dilanjutkan Bulog, Ini Alasannya
Stok Bulog DIY Aman Sampai Panen Awal Tahun Depan
Jokowi Salurkan Bantuan Beras di Gudang Bulog Pajangan Bantul
Dalam pengecekan tersebut, kata dia, juga sekaligus dilakukan penyaluran bantuan pangan beras cadangan pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah operasional gudang Bulog tersebut.
"Hari ini yang dibagi kepada sekitar 1.000 KPM, dan stok di Bantul ini kurang lebih ada 1.000 ton, total yang akan dibagi kalau untuk daerah Bantul sekitar 100.000 ton, terima kasih teman-teman dari Bulog khususnya pimpinan wilayah Yogyakarta," katanya.
Dia mengatakan Perum Bulog ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional bahwa minimum stok beras adalah satu juta ton pada akhir tahun, dalam arti setiap transfer ganti tahun harus ada stok 1,2 juta ton beras.
"Stok itu sudah termasuk yang ada bantuan pangan seperti hari ini disalurkan, yang itu penyaluran tiga bulan bisa sampai sekitar 200.000 sampai 300.000 ton, sebulan kali tiga. Kemudian ada lagi 1,2 juta ton tersebut juga untuk stabilisasi pasokan sepanjang tahun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Advertisement