Advertisement

Ratusan Pekerja Migran NTT Meninggal di Luar Negeri selama 2023

Newswire
Selasa, 23 Januari 2024 - 18:47 WIB
Maya Herawati
Ratusan Pekerja Migran NTT Meninggal di Luar Negeri selama 2023 Ilustrasi pekerja migran / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KUPANG—Sebanyak 151 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) non-prosedural meninggal dunia di luar negeri dan dan dipulangkan tidak bernyawa. Data ini dikeluarkan Balai Pelayan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT.

"Mereka yang dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa itu dikarenakan alasan sakit, atau mengalami kecelakaan," kata Kepala Pelaksana BP3MI NTT Lukas Doni Pura saat ditemui ANTARA di ruangannya, Selasa (23/1/2024).

Advertisement

Hal ini disampaikan berkaitan dengan catatan BP3MI NTT selama tahun 2023  dengan kedatangan para PMI NTT yang pulang ke Indonesia  dalam keadaan tak bernyawa lagi. Dia mengatakan bahwa 151 orang PMI NTT itu tidak terdata di sistem BP3MI NTT, sehingga pihaknya menganggapnya sebagai PMI ilegal atau non-prosedural.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 2022, jumlah PMI NTT yang dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa mencapai 106 PMI, lebih sedikit dibandingkan dengan 2023 yang berjumlah mencapai 151 orang.

"Sepanjang bulan ini yakni Januari sampai dengan Selasa hari ini jumlah PMI NTT yang dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa mencapai tujuh orang," ujar dia.

Jenazah mereka dipulangkan dari Malaysia. Tujuh orang itu berasal dari beberapa kabupaten di NTT yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) , Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Negekeo dan Kabupaten Belu.

BACA JUGA: Keren! 4 Mahasiswa UGM Gagas Pemanfaatan Kulit Mangga untuk Tekan Kasus DBD

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa 151 PMI NTT yang dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa itu lebih banyak berasal dari Kabupaten Malaka.

Dia menambahkan,  walaupun 151 PMI NTT itu saat dipulangkan ke NTT diketahui ilegal, BP3MI NTT tetap mengurus kepulangan jenazahnya dan berkoordinasi dengan keluarga dari PMI tersebut. "Kami fasilitasi semua saat tiba di Kupang misalnya akan langsung kami fasilitas untuk pengantaran dari Kupang sampai ke daerah asal jika memang melalui jalan darat," ujar dia.

Kemudian, jika menggunakan kapal, atau tak ada kapal pada hari itu yang berlayar maka akan disemayamkan sementara di rumah keluarga atau di RSUD Johanes Kupang sampai jadwal kapal berangkat.

Namun pada dasarnya BP3MI berharap agar pekerja migran indonesia yang bekerja keluar dari NTT harus mendaftar secara resmi agar mendapatkan pelindungan selama bekerja di luar NTT sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement