Advertisement

Penanggulangan Banjir di Semarang Terganjal Dua Masalah Klasik Ini

Newswire
Selasa, 02 Januari 2024 - 19:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Penanggulangan Banjir di Semarang Terganjal Dua Masalah Klasik Ini Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau Rumah Pompa Tawang Mas dan Madukoro, Selasa (2/1 - 2024).Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG—Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan upaya penanggulangan banjir di wilayah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah masih terkendala masalah klasik, yakni tumpukan sampah dan kerusakan pompa air.

"Banyak tumpukan sampah di saluran air," katanya, menambahkan, tumpukan sampah menghambat aliran air dan kinerja rumah pompa saat meninjau Rumah Pompa Tawang Mas dan Madukoro, Selasa (2/1/2024). Wali Kota melihat tumpukan sampah mulai dari Bojongsalaman, Pusponjolo, Karangayu, hingga Semarang Indah.

Advertisement

"Kedua permasalahan sangat klasik, masalah pompa dan sampah. Kemudian, sedimentasi. Air laut sedang pasang, lari ke daratan. Karena di wilayah Banjir Kanal Barat ini sedimennya sudah kayak daratan," katanya.

Saat meninjau rumah pompa bersama beberapa pejabat organisasi perangkat daerah, termasuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum Suwarto serta aparat pemerintah kecamatan dan kelurahan, dia meminta dinas terkait segera membuat semacam penyaring sampah supaya aliran air tidak terhambat.

Baca Juga

Semarang Banjir, Perjalanan KA di Pantura Terlambat Hingga 2 Jam

Update Banjir Semarang, Daerah-Daerah Ini Masih Tergenang Air

Banjir Bandang Kembali Terjang Perumahan Dinar Indah dan Rowosari Semarang

"Kalau masing-masing ada screen, itu akan minimal bisa menyaring sampah-sampah di (Rumah Pompa) Tawang Mas. Karena pada saat banjir itu limpasan dari Semarang Indah airnya menumpuk karena terhambat sampah, dan itu termasuk sampah pasar," katanya.

Wali Kota Hevearita, yang biasa disapa Ita, juga meminta warga tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di sungai, karena akan menghambat aliran air dan mengakibatkan banjir.

Selain masalah sampah, ia menyampaikan, upaya penanggulangan banjir juga terkendala kerusakan alat pompa air.

Wali Kota mendapati kerusakan pompa air di Rumah Pompa Tawang Mas. Pompa air di rumah pompa tersebut tidak bisa digunakan karena panel penggeraknya rusak.

​​​​​​"Ada kerusakan satu panel untuk menggerakkan. Satu panel ini nanti informasi dari DPU akan datang dari Jerman. Tanggal 10 Januari akan datang. Kemudian kedua, tambahan kapasitas pompa," katanya.

"Karena di sana memang harusnya ada kotakannya itu lima pompa, sekarang masih ada tiga (pompa)," ia menambahkan.

Ita menyebutkan satu pompa air harganya sekitar Rp12 miliar. Pemerintah kota mengupayakan pengadaan satu mesin pompa air tahun ini.

Rumah Pompa Madukoro, ia mengatakan, juga masih memerlukan dua pompa portabel untuk membantu menarik air dari wilayah Semarang Indah dan Puri Anjasmoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top 7 News Harian Jogja Jumat 17 Mei 2024, Update Tol Jogja Solo, Dampak Pelarangan Study Tour ke Jogja hingga Koruptor Ditangkap

Jogja
| Jum'at, 17 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement