Advertisement
Hujan Meteor Quadrantid Bakal Muncul Awal Januari, Catat Tanggalnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Planetarium Moskow menyatakan bahwa hujan meteor Quadrantid akan muncul dan mencapai puncaknya pada 2-3 Januari 2024, malam hari.
Para astronom memperkirakan akan terjadi 120 meteor yang jatuh per jam.
Advertisement
Hujan meteor akan aktif pada periode 28 Desember 2023 hingga 12 Januari 2024.
Adapun, radiasi atau daerah asal meteor tersebut terletak di bawah pegangan Biduk di konstelasi Bootes. “Menurut perkiraan Organisasi Meteor Internasional, diperkirakan terjadi hingga 120 meteor per jam pada malam puncak; ini berarti 1-2 meteor per menit dengan langit cerah,” kata para astronom, dilansir TASS, Senin (25/12/2023).
Para ilmuwan mengatakan waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor adalah pada paruh kedua malam, saat pancaran sinar berada pada titik tertinggi di atas ufuk timur laut. Sementara itu, hujan meteor penutup 2023 telah terjadi pada 21-22 Desember 2023 dengan hujan meteor Ursids, pada saat malam terpanjang dalam setahun. “Hujan meteor Ursids mencapai puncaknya pada malam terpanjang dalam setahun, atau titik balik matahari musim dingin, pada malam tanggal 21 Desember, dengan jumlah meteor yang terlihat hingga 10 per jam,” kata para astronom.
Meski begitu, pertunjukan cahaya terakhir tahun ini hanya terlihat di belahan bumi utara saja. Hujan meteor tersebut aktif sejak 17 Desember dan akan berlangsung hingga 25-27 Desember 2023.
BACA JUGA: Nanti Malam Puncak Meteor Geminid, Simak Jamnya di Sini
Tanggal-tanggal ini menandai saat Bumi bergerak melalui aliran partikel yang mengikuti Komet 8P/Tuttle, dan pada saat itulah meteor jatuh dapat dilihat.
Komet tersebut menghasilkan aktivitas meteor saat langsung menuju Matahari. Meskipun pengamat biasanya dapat melihat sebanyak 10 hingga 15 meteor per jam pada puncak hujan meteor, para astronom telah mencatat beberapa pertunjukan cahaya langit yang unik sebelumnya. “Pada 1945 dan 1986, hingga 100 meteor per jam dapat diamati, dan pada 1973, sekitar 30 meteor per jam [terlihat],” para ahli Planetarium Moskow menceritakan.
Meteor jatuh dapat dilihat tanpa peralatan khusus, mengingat kondisi cuaca yang sangat bagus. Pancaran, atau sumber dari Ursids tampak memancar, adalah konstelasi Ursa Minor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

FKY 2025 Digelar di Gunungkidul, Angkat Tema Adat dan Tradisi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Hadapi Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ujian Berat
- Foo Fighters Rilis EP Live Baru Are Playing Where Vol.1
- Jalur Trans Jogja ke Malioboro dan Lokasi Wisata Lainnya, 4 Oktober 2025
- Samsung Galaxy Z TriFold, Ponsel Lipat Tiga Pertama, Siap Debut Global Akhir Oktober
- Dirjen Bea Cukai Diminta Usut Tuntas Importir yang Nakal
- Inisiator Sekolah Pagesangan Beri Saran untuk Penyelenggaraan MBG
- Jadwal DAMRI Semarang Jogja Hari Ini, 4 Oktober 2025 Bisa Pulang Pergi
Advertisement
Advertisement