Advertisement
Amankan Jalur Pemudik, BMKG Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca saat Libur Nataru

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Guna mengamankan jalur atau wilayah yang dipadati pemudik pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan teknologi modifikasi cuaca.
"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, maka perlu dilakukan teknologi modifikasi cuaca untuk mengamankan jalur-jalur yang padat pemudik, seperti di jalan tol atau wilayah untuk Natal-Tahun Baru," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Advertisement
Baca Juga: Kenaikan Permintaan Tiket Pesawat Libur Nataru 2024 Diperkirakan Tembus hingga 30%
Menurut dia, sebelumnya disampaikan bahwa pengunjung yang paling banyak saat libur natal-tahun baru berada di lokasi wisata.
"Kami sudah stand by bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara, serta juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca," katanya lagi.
BMKG memprakirakan sebaran zona-zona dengan hujan intensitas lebat di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan juga di NTT, Halmahera dan Papua untuk periode sebelum Natal 2023, yakni pada 17-24 Desember 2023.
Baca Juga: Selama Libur Nataru, KAI Tambah Intensitas Perjalanan Kereta Api
Kemudian setelah Natal 2023 yakni pada 25 Desember 2023-1 Januari 2024, BMKG melihat wilayahnya sedikit bergeser, namun potensi hujan dengan intensitas lebat masih terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
"Kemudian setelah 1 Januari 2024, yakni periode 2 Januari-8 Januari 2024 hujan dengan intensitas lebat masih terjadi, bahkan kami memprediksikan puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia terjadi pada Januari 2024, dan bisa juga sebagian wilayah lain pada Desember 2023 serta wilayah lainnya pada Februari 2024. Namun pada bulan Januari 2024, hujan lebat terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," kata Dwikorita Karnawati.
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Libur Nataru Naik, Ini Daftarnya
BMKG memastikan informasi cuaca dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan pihak terkait.
"Kami juga sudah menyiapkan selama beberapa tahun terakhir informasi cuaca untuk penerbangan, terutama bagi pilot yang sebetulnya bisa mengetahui kondisi prakiraan cuaca kurang lebih 6 jam sebelum terbang," kata Dwikorita Karnawati.
Dengan demikian, ujarnya pula, dapat diketahui kondisi cuaca dan peringatan dini di sepanjang rute penerbangan, cuaca di area holding dan sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia saat Konser Tur di Jepang
- 12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
- Presiden AS Donald Trump Cari Cara untuk Pecat Ketua The Fed Jerome Powell
- Ratusan Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Saat Libur Panjang Paskah 2025
- Demi Redam Ancaman Tarif Trump, Indonesia Hendak Beli Alutsista dari AS?
Advertisement

Kisah Inspiratif Triyono Membangun Difa Bike, Ojek Penyandang Disabilitas di Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Rp1.965.000 per Gram
- Ekonomi Beberkan 3 Faktor Ekonomi Indonesia Berpotensi Tumbuh Lebih Tinggi Dibandingkan Proyeksi IMF
- Harga Pangan Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Cabai Rawit Rp74.100 per Kilogram
- Gunung Marapi Erupsi Semburkan Material 1.000 Meter
- Pria Misterius Meninggal Dunia di Warung Angkringan
- Persentase Perokok di Indonesia Terbanyak Kelima di Dunia
- Mayat Misterius Mengapung di Sungai Bengawan Solo
Advertisement