Advertisement
Viral Penumpang KA Kecewa karena Pemindaian Wajah, KAI: Kami Evaluasi Petugasnya
Ilustrasi layanan face recognition. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebuah unggahan media sosial viral mengenai peristiwa penggunaan pindai wajah (face recognition) sebelum naik kereta api di Stasiun Bandung.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) lantas memberikan penjelasan. Salah seorang warganet mengunggah kekecewaannya terhadap layanan KAI di Stasiun Bandung yang menyebut penumpang yang tidak menggunakan face recognition hanya boleh ke area boarding 10 menit sebelum kereta api berangkat.
Advertisement
Dalam unggahan tersebut terlihat antrean panjang para penumpang yang berupaya menggunakan layanan face recognition.
Pada Senin (20/11/2023) pukul 15.40 WIB, unggahan pada media sosial X (dahulu Twitter) tersebut telah dilihat 4,5 juta kali dengan repost sebanyak 7.500 kali. Unggahan tersebut kemudian direspons oleh KAI melalui akun @KAI121 yang menyebut terdapat kekeliruan informasi yang disampaikan oleh petugas Stasiun Bandung di Pintu Utara.
Pada ketentuan penggunaan face recognition, KAI menyebut tidak memaksa penumpang untuk melakukan boarding secara manual dan memperbolehkan penumpang masuk apabila sudah memasuki satu jam keberangkatan.
Mengenai hal ini pun nantinya manajemen Stasiun Bandung akan mengevaluasi dan pembinaan kepada para petugas agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. “KAI tidak memaksa penumpang untuk mendaftarkan face recognition, karena hal tersebut tidak bersifat wajib, sehingga penumpang dapat memilih prosedur boarding sesuai dengan keinginan dan kenyamanannya,” tulis akun resmi KAI, dikutip Senin.
BACA JUGA: Gangguan Teknis, KA Prameks Jogja-Kutoarjo Mogok di Stasiun Rowulu
Pernyataan KAI tersebut kemudian ditanggapi oleh warganet yang melakukan unggahan tersebut dan menyebut petugas selalu menyebut pendaftaran face recognition bersifat wajib. Sebagai informasi, PT KAI telah menerapkan teknologi Face Recognition Boarding Gate yang membuat penumpang tidak perlu menunjukkan tiket kereta dan KTP.
Proses menampakkan wajah saat boarding itu diklaim hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit.
Beberapa stasiun yang sudah menggunakan teknologi ini adalah Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Yogyakarta, Solo Balapan, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, dan Malang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gunung Anak Krakatau Waspada, Polda Banten Minta Warga Siaga
- Bulog Pastikan Pengalihan Beras untuk Bencana Tak Ganggu Stok Nataru
- Gempa 7,6 Hentikan Layanan Tohoku Shinkansen di Jepang
- Bareskrim Telusuri Penyelidikan Kayu Gelondongan Garoga di Sumut
- Prabowo Perintahkan Listrik Sumatera-Aceh Menyala dan Jalan Terhubung
Advertisement
Inspektorat Siap Audit Dugaan Korupsi di Kalurahan Ngunut Playen
Advertisement
Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara
Advertisement
Berita Populer
- Penanganan Korupsi DIY Dinilai Belum Optimal
- Baciro Perkuat Pengolahan Sampah Berbasis Warga lewat Mas Jos
- Dishub Bantul Siapkan Pengawasan Nataru di Jembatan Kabanaran
- Treasure Bay Bintan Jadi Destinasi Wisata Terbaik di WIA 2025
- Bagana Bantul Kirim Relawan ke Sumatera Barat untuk Penanganan Bencana
- BPR Syariah BDW Tanam 750 Bibit Mangrove di Kulon Progo
- Indonesia Kalah 0-1 dari Filipina di Laga Pembuka SEA Games 2025
Advertisement
Advertisement



