Advertisement
Kemenkes Prediksi Ada 3.600 Kasus Cacar Monyet di Indonesia, Cegah dengan Cara Ini!

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan para ahli epidemiologi memperkirakan jumlah kasus cacar monyet atau monkey pox di Indonesia dapat mencapai 3.600 kasus.
"Prediksi kami kemarin bersama para pakar epidemiolog membandingkan rate yang terjadi di Inggris. Kami prakirakan dengan populasi kunci bisa sampai 3.600 orang," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (23/10/2023).
Advertisement
Maxi mengatakan angka prakiraan tersebut dapat bertambah jika intervensi dan edukasi tidak berjalan dengan baik.
"Paling utama adalah perilaku hidup bersih dan sehat. Jangan berhubungan seksual jika bergejala dan tentu berhubungan seksual dengan aman," ujar Maxi.
Baca Juga: Heboh Kasus Cacar Monyet, Dinkes Bantul Minta Warga Waspada Meski Belum Ada Temuan
Ia menyebutkan tingginya angka kasus pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu karena berbagai faktor, salah satunya pandemi COVID-19, di mana perjalanan antarnegara masih sangat terbatas.
Berbeda dengan tahun ini, sambungnya, di mana transmisi lokal yang terjadi kali ini berawal dari beberapa kasus yang ditularkan setelah melakukan perjalanan ke luar negeri.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet, Dinkes Sleman: Kami Waspadai, Masyarakat Jaga Kondisi
Maxi menyebutkan pihaknya telah mencoba mengurutkan linimasa bagaimana kasus cacar monyet dapat masuk ke Indonesia.
"Kami sudah mencoba mengurutkan timeline siapa yang pertama (terinfeksi). Satu kasus probable kami lihat sejak Agustus sudah bergejala, tapi dia tidak ambil sampel dan sulit ketemu orang ini, dan sering bolak-balik ke luar negeri," tuturnya.
Maxi menyebutkan varian cacar monyet yang terdapat di Indonesia merupakan varian yang ringan, di mana varian ini tidak memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Baca Juga: Cacar Monyet dan Cacar Biasa Serupa Tapi Tak Sama
Meski demikian, lanjutnya, Kemenkes telah menyediakan 1.000 dosis vaksin untuk dibagikan kepada masing-masing sasaran sebanyak dua dosis. Kemenkes juga telah berkoordinasi dengan ASEAN untuk memperoleh 2.000 dosis vaksin tambahan.
Untuk itu Maxi menyebutkan keterbukaan kelompok LSL (Laki-laki berhubungan Seks dengan Laki-laki) terhadap petugas kesehatan sangat diperlukan untuk menelusuri kasus ini, agar penanganan cacar monyet menjadi lebih maksimal.
Minimal terbuka dengan petugas kesehatan agar penanganan lebih cepat. Karena kalau terbuka, penanganan jadi lebih mudah, sehingga kasus ini tidak menjadi lebih banyak," ucap Maxi Rein Rondonuwu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
- Ade Armando Ditunjuk Jadi Komisaris Anak Perusahaan PLN
- Investor Menghilang, Pembangunan Kereta Gantung ke Gunung Rinjani Batal
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
Advertisement

Langgar Aturan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Yogyakarta Deportasi 14 WNA
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Leonardo DiCaprio Disebut Cocok untuk Squid Game Versi Amerika Serikat
- KRI Brawijaya-320, Kapal Baru TNI Buatan Italia yang Mampu Hadapi Serangan Udara
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Ketua DPR RI Minta Tata Kelola Transportasi Diperbaiki
- Ini Jenis Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Korupsi Mesin EDC Bank, KPK Menyita Rp5,3 Miliar dari Penggeledahan
- Revisi Sejarah Indonesia, Ketua DPR Puan Maharani Ingatkan Jangan Ada yang Dihilangkan
Advertisement
Advertisement