Kronologi Bentrok 2 Kelompok Silat Indonesia, Penyebab Pendekar PSHT Meninggal
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Dua kelompok silat Indonesia diduga dari PSHT dan IKSPI terlibat tawuran di Taiwan Barat, Sabtu (2/9/2023).
Peristiwa tersebut mengakibatkan, 1 orang dinyatakan tewas dan 1 orang lainnya mengalami kritis. Diketahui korban merupakan kakak beradik, saudara kembar asal Trenggalek, Jawa Timur.
Advertisement
Tidak hanya itu, akibat bentrokan antarperguruan silat Indonesia itu, setidaknya ada 15 WNI ditahan oleh polisi setempat.
Kronologi Tawuran
Melansir dari laporan Taiwan News, perkelahian tersebut terjadi di luar stasiun kereta Changhua.
Dari penyelidikan polisi, korban tewas mendapat luka tusukan di bagian belakang hingga akhirnya dinyatakan meninggal.
Kemudian ada korban lain yang masih berusia 21 tahun, yang tercatat mengalami luka tusuk sebanyak 4 kali.
Berdasarkan temuan awal polisi, penyebab bentrok masih simpang siur meski para pelaku telah ditangkap.
Namun dari laporan awal disebutkan bentrok terjadi karena kedua kelompok memanas saat terjadi perbedaan pendapat.
Polisi menyebutkan bahwa kedua kelompok bertemu untuk membahas mengenai pendapat mengenai latihan pencak silat.
Sayangnya saat pertemuan diadakan, perbedaan pendapat membuat situasi panas hingga akhirnya anggota mulai saling serang.
Senjata yang disita di TKP antara lain pisau, parang, pedang samurai, pisau, celurit, nunchaku, obeng, arit, tongkat, pisau serbaguna, kaleng gada, dan barang-barang lainnya.
Polisi kemudian mengerahkan dan memperluas upaya pencarian tersangka. Dalam waktu kurang dari 16 jam, tersangka utama pembunuhan berusia 24 tahun, seorang warga negara Indonesia, ditangkap di Kota Taichung.
Pisau yang digunakan sebagai senjata pembunuhan pun ditemukan polisi di sebuah selokan di Kota Changhua.
Adapun Kepolisian Changhua telah menetapkan 15 WNI sebagai pelaku dan berkas perkara telah diberikan kepada Kejaksaan Distrik Changhua.
“Perkelahian tersebut melibatkan 30 WNI dan menyebabkan 1 WNI meninggal dan 1 WNI luka-luka. Setelah menjalani perawatan di RS, satu korban luka tersebut pada tanggal 4 September telah dinyatakan sembuh,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu Judha Nugraha, Selasa (6/9), dalam keterangan resminya.
Judha mengatakan bahwa KDEI Taipei akan memfasilitasi pemulangan jenazah satu WNI dan berkoordinasi dengan otoritas Changhua untuk pendampingan hukum terhadap 15 WNI yang ditahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Selama Agustus Oktober, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Terbtkan Belasan Ribu Paspor
- Badan Geologi Kementerian ESDM Mendorong Seluruh Kawasan Bentang Karst di Indonesia Dilindungi
- KAI Angkut 344 Juta Penumpang Periode Januari-Oktober 2024
- Kemenpar Usulkan Tambahan Dana Rp2,2 Triliun di 2025, Ini Tujuannya
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
- Khawatir Muncul Serangan Udara, Italia Tutup Sementara Kedubesnya di Ukraina
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement