Advertisement
Gunakan Sistem CBTC, LRT Jabodebek Beroperasi Tanpa Masinis

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—LRT Jabodebek mulai beroperasi pada Senin (28/8/2023) setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). LRT Jabodebek merupakan moda transportasi berbasis rel tanpa masinis yang pertama kalinya hadir melayani masyarakat Indonesia.
Dalam pengoperasiannya, LRT Jabodebek menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Joni Martinus memaparkan, sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).
Advertisement
BACA JUGA : Beroperasi 2 Hari, LRT Jabodebek Layani 28.925 Penumpang
Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta dimana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis.
“Namun masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” ujar Joni dalam keterangan resminya, Minggu (3/9/2023).
Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.
LRT Jabodebek beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di OCC. Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.
Operator pada OCC memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan lainnya.
Penggunaan GoA 3 untuk LRT Jabodebek telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017. KAI berkomitmen untuk memenuhi ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodebek sesuai dengan kriteria desain yang diatur dalam regulasi pemerintah tersebut.
Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking & Zone Controller. Dengan adanya ATP tersebut, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal.
Adapun interlocking & zone controller berfungsi untuk menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasional LRT.
BACA JUGA : Unik, Negara Ini Punya Stasiun MRT Serba Pink
Keunggulan dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan.
“Saat ini, KAI dan seluruh stakeholders terus melakukan langkah - langkah progresif terhadap teknologi LRT Jabodebek . Sehingga saat pengoperasian secara penuh nantinya perjalanan LRT Jabodebek semakin mulus dan presisi dapat melayani masyarakat dengan maksimal,” kata Joni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
Advertisement

Di Pasar Beringharjo Kini Ada Layanan KB Pemasangan Kontrasepsi Gratis, Cek Jadwalnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar Terkait Korupsi Duta Palma
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
Advertisement