Mendag Zulhas Janji Selesaikan Hambatan Ekspor Pinang RI ke India Saat KTT G20
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) berjanji akan memperjuangkan hambatan eksportir pinang Indonesia ke India. Sebagaimana diketahui, para eksportir mengeluhkan bea masuk pinang yang tinggi ke India.
Zulkifli Hasan menyatakan bakal bernegosiasi lebih lanjut dengan pemerintah India ihwal bea masuk pinang asal Indonesia saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 9-10 September 2023 di India.
Advertisement
"Para pengusaha yang mewakili petani pinang seluruh Provinsi Jambi ingin panen dan ekspor pinang mereka ke India, tapi saat ini terhambat kebijakan pemerintah India," ujar Zulhas dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (2/9/2023).
Adapun saat ini pemerintah India mengenakan pajak masuk untuk komoditas pinang hingga 108 persen. Pajak masuk yang tinggi membuat harga jual pinang di sana menjadi mahal hingga permintaan rendah.
Zulhas yang juga merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun berjanji akan memperjuangkan penyelesaian hambatan ekspor pinang ke India.
"Nanti kita akan sampaikan. Mudah-mudahan nanti bisa ada jalan keluar sehingga petani pinang di Jambi dan para pedagang kita ini tidak mengalami kesulitan. Akan kita usahakan," tutur Zulhas.
Kementerian Perdagangan mencatat ekspor produk pinang Indonesia memang menghadapi bea masuk yang tinggi di sejumlah negara tujuan ekspor utama. Bukan hanya India, tetapi bea masuk yang tinggi juga diterapkan Iran dan Uni Emirat Arab (UEA). Diketahui, Iran memberlakukan bea masuk produk pinang sebesar 87,2 persen dan UEA sebesar 98,9 persen.
Di sisi lain, India juga menerapkan kebijakan minimum price import (MPI) yang melarang impor komoditas pinang di bawah harga Rs251 per kilogram atau setara Rp46.300 per kilogram. Hambatan-hambatan tersebut membuat ekspor pinang asal Indonesia harus dilakukan melalui negara ketiga (transhipment) yang sudah memiliki kesepakatan bilateral dengan India.
Padahal, dari sisi pasokan Indonesia termasuk produsen utama pinang dunia bersamaan dengan India, Bangladesh, Myanmar, dan Sri Lanka. Indonesia menduduki peringkat ke-5 dengan perkiraan total produksi 215.000 ton pada 2021.
Adapun Kemendag mencatat ekspor Indonesia pada periode Januari-Juni 2023 mencapai US$71,53 juta dengan negara tujuan utama Iran dan India yang memiliki pangsa pasar 53,9 persen.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berada di Lokasi Terpencil, 9 Kelompok Masyarakat Ini Alami Isolasi Genetik
- JK Kembali Dilantik Jadi Ketua Umum PMI, Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepengurusan
- Update Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip Semarang, Polisi Belum Juga Tetapkan Tersangka
- Anggota DPR Dukung Usul Prabowo Tambah Jam Olahraga di Sekolah
- Diperiksa Sebagai Saksi terkait Kasus Judi Online, Budi Are:Berhenti Memfitnah dan Memframing
Advertisement
Puncak Dies Natalis Ke-69 Sanata Dharma: Menguatkan Komitmen Bersama Merawat Semesta
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Kemenpar Bukukan Potensi Nilai Devisa Rp25,4 Triliun Sepanjang Pemasaran 2024
- Jasamarga Nusantara Tollroad Catat Peningkatan Signifikan Pengguna Tol Jelang Hari Raya Natal
- Gunung Kerinci Berpotensi Erupsi Mendadak
- ASDP Operasikan 24 Unit Kapal Penyeberangan Merak
- Kronologi Ojol Selamat dari Aksi Begal Bersajam
- KPK Periksa Sekda Kota Semarang Terkait Dugaan Korupsi
- MA Tolak Kasasi Sritex, Begini Respons Wamenaker
Advertisement
Advertisement