Advertisement
Mendag Zulhas Sindir Uni Eropa Bikin Aturan Deforestasi Tapi Masih Beli Batu Bara

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Uni Eropa masih membeli batu bara usai menerapkan kebijakan Undang-undang Anti Deforestasi Eropa atau European Union Deforestation-Free Regulations (EUDR).
Melihat itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melontarkan sindiran saat Zulhas membagikan hasil pertemuan bilateral Indonesia-Inggris di sela-sela rangkaian pertemuan Asean Economic Minister Meeting (AEM) ke-55.
Advertisement
Awalnya, Politisi PAN itu mengungkapkan bahwa Indonesia dan Inggris memiliki keprihatinan yang sama terhadap lingkungan dan perubahan iklim. "Tetapi pandangan-pandangan kita [Inggris dan Indonesia] itu berimbang. Kita tidak ada kendala kirim kertas, kayu, dan RSPO juga berlaku,” kata Zulhas di sela-sela rangkaian pertemuan AEM ke-55, Minggu (20/8/2023).
BACA JUGA: 17 Lokasi dan Alamat Bank Sampah di Kota Jogja
Sebaliknya, Uni Eropa justru membuat kebijakan yang merugikan bagi sejumlah komoditas Indonesia melalui aturan perdagangan komoditas bebas deforestasi. Padahal, kata Zulhas, Uni Eropa masih membeli batu bara yang dampaknya terhadap lingkungan justru lebih besar.
“Kalau EU kan tiba-tiba bikin EU Deforestasi. Kopi musti punya legalitas yang begitu rupa, tapi batu bara dia masih beli juga. Jadi, batu bara dengan kopi lebih jelek kopi daripada batu bara, ini kan kita susah,” ungkapnya.
Pada pertemuan itu, keduanya juga turut membahas kebijakan lingkungan yang akan diterapkan oleh Inggris. Zulhas pun meminta agar kebijakan tersebut tidak menghambat produk pertanian Indonesia.
“Jangan sampai nanti kebijakan lingkungan Inggris menghambat produk pertanian kita,” ujarnya.
Adapun sebelumnya, Menteri Ekonomi Asean juga menggelar pertemuan bersama Inggris dalam agenda 19th AEM-EU Consultation pada Minggu (20/8/2023). Dalam pertemuan ini, kedua pihak membahas perkembangan kerja sama ekonomi Asean-Inggris 2022-2023 dan program integrasi ekonomi antara Asean-Inggris 2022-2025.
Turut dibahas pula terkait upaya-upaya mendorong pertumbuhan yang inklusif dan tangguh di seluruh Asean, serta kerja sama dengan Inggris. Asean dan Inggris juga turut membahas program integrasi, diantaranya reformasi regulasi, perdagangan bebas hambatan, serta jasa keuangan.
Pertemuan kemudian ditutup dengan dialog antara AEM dengan UK-Asean Business Council (UK-ABC) dengan isu yang dibahas yakni ekonomi hijau, transformasi digital, keberlanjutan infra, kesehatan, dan penyusunan kebijakan yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia, Klub Suap Wasit hingga Rp1 Miliar
- Sederet Artis yang Raup Cuan dari TikTok Shop
- Ini Modus Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia
- TikTok Dilarang Jualan, 6 Juta Penjual dan 7 Juta Kreator Bisa Gulung Tikar
- Ingat! BPJS Kesehatan Tidak Menanggung Biaya Berobat 21 Kondisi Penyakit
Advertisement

Super Elang Jawa Bidik Kemenangan dari Tangan Singo Edan untuk Menuju Tangga Atas Klasemen
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Demokrat Disebut Belum Tentu Mendukung Maksimal Prabowo Subianto
- Kaesang Dapat Pujian dari Luhut, Disebut Hebat
- Merayakan Maulid Nabi Muhammad Bareng Santri, Erick Thohir Beri Bola
- Gibran Didukung Relawan Maluku Utara lewat Deklarasi Beta Gibran Malut
- Target RI Masuk 10 Besar Internet Tercepat di Dunia, Kemenkominfo Diskon PNBP 5G
- Tertipu APK Surat Tilang, Korban Kehilangan Uang hingga Rp2,3 Miliar
- Polemik TikTok Shop, Indef: Prioritaskan Barang Lokal, Jangan Anakemaskan Produk Impor
Advertisement
Advertisement