Advertisement

Bagaimana jika Keracunan Makanan? Lakukan 7 Langkah Ini..

Bernadheta Dian Saraswati
Minggu, 20 Agustus 2023 - 18:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Bagaimana jika Keracunan Makanan? Lakukan 7 Langkah Ini.. Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta mengalami keracunan saat menjalani outbond di Batalyon Infanteri (Yonif) 403 Yogyakarta, Jumat (18/8/2023). Lantas bagaimana jika keracunan makanan? Apa yang perlu kita lakukan?

Keracunan bisa terjadi karena banyak faktor. Namun umumnya disebabkan oleh kuman (bakteri, jamur, parasit, atau virus) yang ikut tertelan bersamaan dengan makanan.

Advertisement

Makanan basi atau makanan yang dimasak secara tidak higienis juga bisa menjadi penyebab keracunan. 

Dilansir dari siloamhospitals.com, berikut ini langkah yang dilakukan jika keracunan makanan:

1. Mencukupi Cairan Tubuh

Orang yang keracunan makanan biasanya akan mengalami gejala mual dan muntah serta diare, yang muncul dalam 6–48 jam setelah makan. Apabila gejala tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, kondisi ini berisiko menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Maka dari itu, penderita disarankan mengonsumsi air mineral atau cairan elektrolit sedikit demi sedikit guna menjaga keseimbangan cairan tubuhnya. Hal tersebut juga berguna untuk membuang racun di dalam tubuh.

2. Muntah dalam Posisi yang Tepat

Hindari posisi berbaring apabila gejala mual dan muntah masih berlanjut. Penderita disarankan untuk duduk dalam posisi tegak. Hal ini bertujuan untuk mencegah muntah masuk ke dalam saluran pernapasan yang berisiko menyebabkan penderita mengalami gangguan pernapasan. Lalu, pada saat muntah, posisikan kepala sedikit menunduk agar makanan tidak kembali turun ke tenggorokan untuk mencegah risiko tersedak.

3. Mengonsumsi Makanan yang Tepat

Batasi asupan makanan hingga gejala keracunan mereda. Setelah itu, penderita disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak yang mudah dicerna, seperti pisang, madu, bubur, dan kentang. Hindari minuman beralkohol, kafein, susu, makanan pedas, berminyak, atau makanan dan minuman asam untuk sementara waktu karena berisiko memperburuk gejala keracunan.

4. Mengonsumsi Air Jahe

Pertolongan pertama keracunan makanan basi atau makanan tidak higienis juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi air jahe. Air jahe diketahui dapat membantu meredakan gejala keracunan seperti mual dan nyeri perut. Selain itu, air rebusan jahe juga dapat memberi efek menenangkan pada saluran pencernaan sehingga cukup baik dikonsumsi oleh penderita gangguan pencernaan lainnya.

5. Hindari Mengonsumsi Obat Tanpa Resep Dokter

Muntah dan diare akibat keracunan makanan merupakan proses alami tubuh untuk mengeluarkan racun dari saluran pencernaan. Ketika sedang mengalami kondisi ini, sebaiknya hindari mengonsumsi obat antidiare tanpa resep dokter karena berpotensi memperburuk gejala keracunan.

6. Istirahat yang Cukup

Apabila gejala keracunan sudah mulai mereda, usahakan untuk tidak terburu-buru melakukan aktivitas. Penderita keracunan makanan disarankan beristirahat secara optimal guna memberikan waktu pada tubuh agar bisa pulih sepenuhnya.

7. Periksa ke Dokter

Apabila gejala yang dialami penderita tak kunjung membaik, maka langkah selanjutnya yang paling efektif adalah mencari pertolongan medis. Penanganan dari dokter dibutuhkan dengan cepat jika penderita mengalami muntah berkelanjutan dan kesulitan untuk mengonsumsi makanan serta minuman, muntah disertai darah atau BAB berdarah, nyeri perut hebat, diare tak kunjung berhenti setelah tiga hari, mengalami gejala dehidrasi, seperti mulut kering, haus berlebihan, nyeri kepala, dan sulit BAB, serta mengalami gejala neurologi, seperti kesemutan, kelemahan otot, atau penglihatan kabur.

Itulah 7 cara jika keracunan makanan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

KASUS PENGGELAPAN: Nasabah PT Adira Dinamika Multifinance Jogja Divonis 2,5 Tahun

Jogja
| Senin, 29 April 2024, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement