Advertisement

Kemendikbud Luncurkan Film Nyantrik, Wayang Orang Diperankan Anak Milenial

Sunartono
Selasa, 08 Agustus 2023 - 14:37 WIB
Sunartono
Kemendikbud Luncurkan Film Nyantrik, Wayang Orang Diperankan Anak Milenial Penampilan wayang orang dalam serial film Nyantrik. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan serial film Nyantrik. Film yang diperankan oleh aktor dari generasi milenial ini diharapkan dapat menanamkan nilai budaya pada anak muda.

Film Nyantrik ini disutradarai oleh Lasja F. Susatyo. Diperankan oleh sejumlah aktris dan aktor muda di antaranya, Clara Bernadeth, Kelly Tandiono, Samo Rafael, Karina Salim, Ravil Prasetya, Omara Esteghlal, Tatyana Akman, Daniel Adnan dan Cindy Nirmala.

Advertisement

BACA JUGA : Kuatkan Bantul sebagai Kota Kreatif, 10.000 Pelajar Bawakan Tari Salawat Montro

Mereka mendalami seni peran lakon Mahabarata dari para maestro seperti Kenthus Ampiranto dari Wayang Orang Bharata Jakarta, Ali Marsudi dari Wayang Orang RRI Surakarta, Wasi Bantolo pengajar ISI Surakarta, Agus Prasetyo dari Wayang Orang Sriwedari Surakarta.

“Film Nyantrik ini telah kami luncurkan di Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo, Kota Semarang pada Senin. Film ini diharapkan menjadi jembatan ketika yang muda belajar dari panggung wayang orang. Serial akan tayang di kanal budaya Indosiana.tv,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dalam rilis yang diterima, Selasa (8/8/2023).

Hilmar menambahkan film ini menjadi program kolaborasi antara perwakilan generasi muda dengan para maestro wayang orang. Selama proses pembuatan, prinsip-prinsip inti dari nyantrik sangat ditekankan. Sejalan dengan kata nyantrik berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti berguru atau belajar.

“Sesuai dengan filosofi nyantrik, para cantrik [murid] dilatih bukan hanya untuk melihat dan meniru apa yang dipertunjukan oleh mentornya, tetapi juga untuk memahami secara mendalam esensi dari apa yang mereka pelajari,” katanya.

BACA JUGA : Nguri-uri Budaya dalam Temu Alumni FK-KMK UGM Lewat Petunjukan Wayang Wong

Miniseri Nyantrik dibuat sebagai jawaban atas kegelisahan melihat kenyataan lebarnya jarak antara seni klasik tradisi dan generasi muda. Awal penciptaan Nyantrik ditujukan untuk menyampaikan muatan tradisi dalam bahasa hari ini.

“Fragmen-fragmen dalam epos Mahabrata dan Ramayana yang sarat akan nasihat bijak dibungkus dengan kemasan yang menarik dan menghibur dengan perpaduan teknologi visual, namun masih dalam sentuhan seni klasik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ditarget Selesai Akhir Oktober, Ini Progres Pembangunan Pelabuhan Gesing

Gunungkidul
| Jum'at, 29 September 2023, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah

Wisata
| Kamis, 28 September 2023, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement