Advertisement
Benarkah Platform Jual Beli Online Penyebab Fenomena Mal Sepi? Cek di Sini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Fenomena mal sepi dari pengunjung memang bukan tanpa sebab. Namun, kondisi tersebut dipastikan bukan karena kompetisi di era merajalelanya platform jual beli online.
Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan para pedagang online pun masih membutuhkan lapak sehingga penyerapan ruang ritel masih terkendali.
Advertisement
"Platform jual beli online tidak serta merta menurunkan fungsi mal, penjual online sekarang melihat mal itu sebagai display mereka untuk barang-barang yang perlu sosialisasi kepada calon customer," kata Ferry, Kamis (20/7/2023).
BACA JUGA: SiJantan, Mudahkan Askes Informasi Jalan dan Jembatan di Sleman Kepada Masyarakat
Bahkan, menurut Ferry, porsi perdagangan online belum sebesar transaksi yang terjadi di pusat perbelanjaan. Apalagi, masih banyak calon pembeli yang lebih percaya untuk melihat barang fisik ketimbang foto barang secara online.
Begitupula dengan barang elektronik yang lebih terjamin berfungsi optimal ketika dibeli secara langsung ke toko dibandingkan pembelian lewat platform tertentu.
Adapun, kondisi mal sepi di pusat kota, khususnya DKI Jakarta saat ini dikarenakan kurang optimalisasi dalam pengelolaan dan pengembangan daya tarik mal. Di tengah berbagai inovasi ritel saat ini, setiap pengelola mesti memperbarui tipe pemasaran dan fasilitas untuk pengunjung.
Data Colliers mencatat rerata tingkat hunian kuartal kedua 2023 di Jakarta yaitu sebesar 72,5 persen. Jakarta tidak akan kehadiran mal baru dalam waktu dekat ini.
BACA JUGA: Tingkatkan Peluang Usaha, Warga Keparakan Jogja Dilatih Sablon
Sebaliknya, pengembang pusat perbelanjaan tengah membidik ekspansi mal di Bodetabek. Tingkat hunian di kawasan ini sebesar 70,6 persen. Terdapat 2 mal baru seperti Carstensz Mall di Tangerang dan Cibinong City Mall 1 di Bogor. Tangerang dan Bekasi akan menjadi wilayah terbesar pasokan mal baru di Bodetabek.
"Jadi kalau kita lihat ke depan itu memang supply retail di Jakarta tidak terlalu banyak, jadi berkembang justru dipinggiran Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi," jelasnya.
Di samping itu, Ferrry menerangkan bahwa kunci keberhasilan mal juga dilihat dari traffic pengunjung. Adapun, saat ini arus pengunjung di beberapa mal Jakarta telah kembali normal pascapandemi, terutama mal kelas atas.
"Mal kelas menengah atas itu punya experience yang bagus makanya tingkat kunjungan bisa tembus 80 persen. Ini yang membuat kenapa gap terlalu besar antara performa dan kinerja mall kelas menengah atas dan bawah," ujarnya.
Sementara itu, dari sisi harga sewa rata-rata di Jakarta sebesar Rp563.428 per meter persegi dengan biaya pemeliharaan sebesar Rp153.519 per meter persegi, sedangkan di Bodetabek tarif sewa rata-rata Rp375.838 per meter persegi dan biaya pemeliharaan Rp118.992 per meter persegi.
Lebih lanjut, Ferry memproyeksi tingkat hunian tenant di mal akan kembali terkoreksi pada akhir 2023 disebabkan melonjaknya pasokan ruang ritel, meskipun penurunannya tidak akan tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement