Luhut Ancam Setop Ekspor CPO ke Uni Eropa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah akan mengalihkan seluruh kuota ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Uni Eropa (UE) ke beberapa negara di Afrika. Pengalihan tersebut dilakukan jika UE tetap menerapkan kebijakan UU Anti Deforestasi atau Europe Deforestation Regulations (EUDR).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai UU Anti Deforestasi atau Europe Deforestation Regulations (EUDR) dianggap sebagai kendali non-tarif atas komoditas CPO asal Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA: Luhut Pimpin Satgas Sawit
“Saya sudah bilang ke parlemen Uni Eropa tiga hari yang lalu, kita lagi mikir-mikir kalau ekspor ke kalian 3,3 juta mungkin kita mau alihkan secara bertahap ke Afrika,” kata Luhut di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Luhut mengatakan pertimbangan itu belakangan tengah dibahas pemerintah sebagai tindaklanjut dari EUDR yang disahkan Uni Eropa 6 Desember 2022 lalu. Menurut Luhut, dengan mengehentikan ekspor, ketengangan dagang antar Indonesia dan Uni Eropa yang makin intens beberapa tahun terakhir dapat melandai.
“Supaya kalian jangan ribut sama kami,” kata dia.
Di sisi lain, dia mengatakan, pemerintah tengah serius untuk memebenahi industri hulu sawit di dalam negeri lewat penataan kembali lahan yang lepas dari aturan niaga dan perpajakan negara.
Lewat audit BPKP pada 2021 lalu, tutupan kelapa sawit diketahui mencapai 16,8 juta hektare (Ha). Dari luasan itu, 10,4 juta Ha hanya diperuntukkan bagi perkebunan swasta dan nasional, sedangkan sisanya adalah perkebunan rakyat.
Tutupan itu jauh lebih tinggi dari pemahaman awal pemerintah yang berada di angka 14,4 juta Ha. Sementara terdapat sekitar 3,3 juta Ha yang berada di kawasan hutan.
Sebelumnya, Perwakilan Uni Eropa, Committee for International Trade (INTA), berkunjung ke kantor Menteri Koordinator bidang Pereknomian Airlangga Hartarto membahas kelanjutan EU Deforestation-free Regulation (EUDR).
Chair of INTA Committee MEP Bernd Lange memberi sambutan baik atas lawatan Indonesia dan Malaysia pada Mei 2023 lalu ke Eropa untuk mendiskusikan lebih lanjut nasib produsen minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).
“Kami menyambut baik pembentukan mekanisme konsultasi atau platform dialog (task force) antara Indonesia, Malaysia, dan Uni Eropa dalam rangka membahas Implementing Guidelines EUDR agar tidak membebani smallholders,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (22/6/2023).
Pada akhir Mei 2023 lalu, Indonesia dan Malaysia membawa misi bersama ke Brussels, Belgia, untuk menyampaikan keluhan terkait EUDR.
Pasalnya aturan tersebut dibuat secara sepihak tanpa mempertimbangkan petani sawit skala kecil atau smallholders di Indonesia dan Malaysia yang merupakan produsen utama CPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
- Perang Ukraina Vs Rusia, AS Bakal Hapus Utang Ukraina US$4,65 Miliar
- Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
- Resmi! Lima Anggota Dewas KPK Ditetapkan DPR, Ini Daftarnya
- Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
- Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Advertisement