Advertisement
Rata-rata Upah Buruh Naik 1,8%, Sektor Mana Gaji Tertinggi? Cek Disini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) merilis rata-rata upah buruh per bulan periode Februari 2023. Secara keseluruhan BPS mencatat rata-rata upah buruh per bulan sebesar Rp2,94 juta atau naik 1,8% dibandingkan Februari 2022 sebesar 2,89 juta rupiah.
Menurut data BPS, lapangan pekerjaan dengan rata-rata upah tertinggi berada di sektor real estat dengan rata-rata upah sebesar Rp4,82 juta. Diikuti sektor aktivitas keuangan Rp4,81 juta dan pertambangan Rp4,59 juta.
Advertisement
Sementara itu, lapangan pekerjaan dengan rata-rata upah terendah, yaitu sektor jasa lainnya sebesar Rp1,79 juta, diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan Rp2,06 juta, serta penyediaan akomodasi dan makan minum Rp2,15 juta.
Jika diperinci menurut jenis kelamin, upah buruh laki-laki rata-rata sebesar Rp3,23 juta per bulan, sementara perempuan Rp2,42 juta per bulan.
BACA JUGA: Duh, Sekitar 12% Pengangguran di Indonesia Didominasi Lulusan Sarjana dan Diploma
Kemudian, menurut tingkat pendidikan, pekerja lulusan SD rata-rata mendapatkan upah sebesar Rp1,90 juta, SMP Rp2,24 juta, SMA Rp2,79 juta, dan SMK Rp2,93 juta. Lalu, tingkat diploma I/I/III mendapat upah sebesar Rp3,73 juta, dan universitas Rp4,46 juta.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud sebelumnya melaporkan, jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional atau Sakernas mencapai 146,62 juta orang pada Februari 2023. Angka tersebut naik 2,61 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) naik sebesar 0,24% poin.
Dari 146,62 juta angkatan kerja, sebanyak 138,63 juta orang terserap di lapangan kerja yang ada di Indonesia. Jumlah ini meningkat 3,02 juta orang atau naik 2,23% dibandingkan posisi Februari 2022.
Sedangkan, sekitar 7,99 juta orang masih belum terserap. Namun, angka tersebut berkurang 0,41 juta atau turun 4,88% dibandingkan Februari 2022.
BACA JUGA: Buruh DIY Kritik DPR Lambat Bahas RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga
Secara terperinci, penduduk yang bekerja terdiri atas pekerja penuh 92,16 juta orang atau meningkat 3,74 orang. Mereka yang masuk kategori ini adalah para pekerja dengan jam kerja minimal 35 jam seminggu.
Dari jumlah tersebut juga ada sekitar 36,88 juta orang yang masuk sebagai pekerja paruh waktu, meningkat sekitar 0,34 juta orang. Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
Kemudian, pekerja setengah pengangguran tercatat sebesar 9,59 juta orang atau turun 1,06 juta orang, atau 9,95%. Mereka yang masuk kategori ini adalah para pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Wakil Bupati Bantul Apresiasi Turnamen Liga Nyeker Mandingan, Isi Liburan Sekolah
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement