Advertisement

Gadget Kebanyakan Aplikasi Rentan Diretas

Newswire
Kamis, 27 April 2023 - 23:37 WIB
Maya Herawati
Gadget Kebanyakan Aplikasi Rentan Diretas Ponsel pintar, aplikasi ponsel ilustrasi / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTAGadget yang memiliki banyak aplikasi disebut rentan diretas. Hal ini diutarakan pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya.

“Semakin banyak aplikasi, kamu semakin banyak menyediakan pintu untuk orang asing masuk,” kata Alfons, Kamis (27/4/2023).

Advertisement

Pada era kemajuan teknologi saat ini, beragam jenis aplikasi semakin menjamur, dengan tujuan untuk menunjang keseharian penggunanya. Namun, tanpa pengetahuan dan kewaspadaan, siapa pun yang lengah dapat menjadi korban eksploitasi data, salah satunya dari aplikasi yang digunakan sehari-hari.

“Setiap aplikasi itu pasti ada setidaknya satu persen atau 0,1 persen celah keamanan. Kalau di ponsel ada 10 aplikasi saja berarti kerentanannya 10 kali lipat lebih tinggi,” kata Alfons menjelaskan.

Alfons mengatakan banyak kasus eksploitasi data yang telah terjadi dari aplikasi atau perangkat lunak tanpa disadari oleh penggunanya sehingga celah keamanan tidak bisa dianggap sepele.

Pendiri perusahaan antivirus komputer Vaksincom itu menyarankan para pengguna gawai untuk secara rutin melakukan declutter,  yakni merapikan, termasuk menghapus beberapa aplikasi yang jarang bahkan tidak pernah digunakan.

“Cara memulainya susun aplikasi ke dalam beberapa kategori, misalnya kategori game, finansial, media sosial, dan lain-lain. Dengan ini kita akan menyadari aplikasi mana saja yang tidak perlu,” kata Alfons.

Selain itu, menurut Alfons, update atau memperbarui seluruh aplikasi yang dimiliki adalah suatu keharusan. Setiap aplikasi pasti akan memerlukan pembaruan secara berkala, untuk menambah beberapa fitur baru hingga membenahi beberapa kesalahan atau bug.

BACA JUGA: Warga Terdampak Tanah Longsor Hendak Direlokasi Tapi Lahannya Tidak Ada

Alfons menjelaskan pembaruan itu juga kerap kali untuk memperkuat sistem keamanan aplikasi dari serangan para peretas.

“Meski sudah diperbarui pun masih ada kemungkinan kerentanan, tidak 100 persen aman, namun, setidaknya mengurangi risiko itu,” ujar Alfons.

Aplikasi yang jarang atau bahkan tidak pernah diperbaharui, jelas dia, sangat berbahaya dan rentan untuk dieksploitasi oleh para peretas. Terlalu banyak aplikasi juga membuat pembaruan secara otomatis terhambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Polres Bantul Untuk Atasi Kemacetan saat Libur Lebaran

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement