Advertisement
Kasus Kekerasan Anak AKBP Achiruddin Hasibuan, Tak Ada Kata Damai!

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Keluarga korban penganiayaan yang melibatkan tersangka Aditya Hasibuan (AH) tak akan menempuh jalur damai. Hal itu diungkap pihak keluarga korban kepada wartawan pada Rabu (26/4/2023).
“Saya ibu Ken Admiral menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dan jajaran, dan berharap menuntaskan kasus penganiayaan terhadap anak kami,” kata Elvi dikutip dari Antara.
Advertisement
Seperti diketahui, AH merupakan anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa. Kekerasan tersebut dilakukan di depan rumah dan disaksikan oleh sang ayah. Kejadian ini pun langsung viral di media sosial.
Pelaku AH kemudian ditangkap dan terancam hukuman penjara hingga lima tahun. Sedangkan sang ayah mendapat sanksi dan dipecat dari jabatannya karena diduga terlibat provokasi.
"Saudara Achiruddin Hasibuan dicopot sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut dan non job. Selain itu ia ditempatkan dalam tahanan," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Rabu.
Kronologi penganiayaan
Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono menerangkan kronologi penganiayaan yang dilakukan pelaku bernama Aditya Hasibuan kepada seorang mahasiswa berinisial KA.
"Awalnya pada Rabu, 21 Desember 2022 pelaku bertemu dengan korban di SPBU Jalan Karya, Medan. Setelah bertemu pelaku melakukan pemukulan dan merusak mobil korban," ujar Sumaryono.
Kemudian, lanjutnya, pada Kamis 22 Desember 2022 korban mendatangi rumah pelaku di Komplek Tasbi untuk meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah diperbuat pelaku.
"Namun sesuai video viral yang beredar, pelaku menganiaya korban disaksikan orangtuanya pejabat KBO (Kabag Bin Ops) Dit Res Narkoba Polda Sumut," terang Sumaryono.
Atas peristiwa tersebut, korban pun kemudian membuat laporan ke Mapolrestabes Medan yang kemudian ditarik ke Dit Reskrimum Polda Sumut karena adanya dumas saling lapor terkait perkara tersebut.
"Dari hasil gelar perkara yang dilakukan, penyidik menetapkan AH sebagai tersangka dan ditahan. Sedangkan laporan AH yang melaporkan korban, bukan tindak pidana," lanjutnya.
Disinggung mengenai lambatnya penanganan kasus penganiayaan itu, Sumaryono menjelaskan bahwa korban sedang berada di luar negeri menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Inggris.
"Dan beberapa hari ini korban baru kembali ke Medan. Sehingga setelah dilakukan gelar perkara, terhadap pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," timpal Sumaryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Minggu 14 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sherina Serahkan Lima Kucing yang Dievakuasi dari Rumah Uya Kuya
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement