Advertisement
Lokasi Pilot Susi Air Terdeteksi, KKB Makin Terjepit
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) )/Handout melalui REUTERS - File Foto
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tim Siaga Tempur TNI berhasil mendeteksi keberadaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang sejak Februari lalu disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono saat dikonfirmasi mengenai proses pencarian pilot maskapai penerbangan milik bekas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tersebut.
Advertisement
“Area sudah (berhasil dideteksi),” kata Julius saat dihubungi JIBI, Senin (24/4/2023).
Namun, Julius tidak bisa membeberkan lokasi pilot tersebut berada. Dia memastikan bahwa informasi tersebut bersifat terbatas.
Kemudian, untuk perkembangan operasi penyelematan sendiri, Julius mengatakan masih dalam proses pengejaran dan penyelematan.
Dia berharap operasi ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat dan tidak ada korban jiwa lagi yang jatuh. “Sudah on progress, semoga dalam waktu dekat bisa diselesaikan, harapan kami selesai dengan aman tidak ada korban lagi,” ucapnya.
Seperti yang diketahui, TNI menegaskan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera pilot pesawat Susi Air Philip Mark Mehrtens belakangan dalam keadaan terjepit.
Informasi itu disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menyusul ditemukannya salah satu prajurit dari Satgas Yonif R 321/GT, Pratu F sebagai korban kelima baku tembak dengan KKB dalam misi penyelamatan pilot asal Selandia Baru itu di Mugi-Mam, Nduga, Papua.
“Jadi, mereka [KKB] sudah terjepit sudah bubar, kocar-kacir,” kata Julius, Minggu (23/4/2023).
Indikasinya, Julius mengatakan KKB belakangan makin intensif untuk menyebarkan berita bohong atau hoax kepada masyarakat di dalam negeri dan internasional ihwal kontak tembak dengan 36 prajurit TNI yang dikirim untuk misi penyelamatan tersebut sejak Sabtu (15/4/2023).
Lewat berita bohong itu, dia menambahkan, KKB juga intens untuk meminta dukungan dari kelompok dalam dan luar negeri. Menurut dia, sikap itu menunjukkan kepanikan dari pihak KKB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Heboh Stasiun Gambir Jakarta Pusat Bocor Saat Hujan Deras
- Perayaan Natal Dunia Serukan Perdamaian untuk Palestina dan Ukraina
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
Advertisement
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Resmi, UMK Solo 2026 Ditetapkan Rp2,57 Juta
- Naik DAMRI Jogja-Semarang, Lewat Borobudur hingga Kota Lama
- Antisipasi Lonjakan Wisatawan, TPR Bantul Siagakan 120 Petugas
- Humaniora Natal 2025: Toleransi, Doa, dan Kepedulian Sosial
- Jelang Natal, Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 Terus Menguat
- Eko Suwanto Ajak Kader PDIP Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat
- Inspirasi Ucapan Natal 2025 untuk Keluarga, Sahabat, Pasangan
Advertisement
Advertisement




