Advertisement
Mudik Pakai Angkutan Umum Dinilai Lebih Aman Ketimbang Motor
Kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang melintasi jalur utama Jalan Wates-Purworejo di depan Terminal Wates, Selasa (4/6/2019).-Harian Jogja - Hafit Yudi Suprobo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Mudik dengan menaiki moda transportasi umum dinilai lebih aman ketimbang menggunakan kendaraan pribadi, apalagi sepeda motor.
Hal tersebut disampaikan oleh pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Sophie Wulan Tangkudung, dilansir dari Antara.
Advertisement
Ellen mengatakan pemudik akan lebih aman jika menggunakan transportasi umum terutama dari sisi keselamatan saat berada di stasiun atau terminal karena wilayah itu memiliki fasilitas keamanan dan kesehatan yang mumpuni.
"Tidak ada mudik seharga nyawa. Oleh karena itu pilihlah moda kendaraan yang bisa menjamin keselamatan," kata Ellen.
Dalam proyeksi Kementerian Perhubungan, lanjut Ellen, mudik Idulfitri 2023 kali ini akan banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Untuk itu, Ellen menyarankan agar pemudik sepeda motor memanfaatkan layanan mudik gratis dengan fasilitas layanan angkut sepeda motor menuju tempat tujuan.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya telah mengumumkan mudik gratis khususnya bagi pengguna sepeda motor diprediksi akan mencapai 25,13 juta orang atau 20,3 persen dari total prediksi pemudik tahun ini yang mencapai 123,8 juta orang. Program tersebut ditujukan agar para pemudik lebih memilih moda transportasi umum untuk bepergian.
Menurut Ellen, ada kecenderungan dari para pemudik yang menggunakan sepeda motor saat mudik, yaitu mereka mengantisipasi mobilitas saat di kampung halaman nanti. Misalnya untuk kebutuhan silaturahmi atau kebutuhan lainnya. Belum lagi kalau kendaraan umum di kampung mereka sulit untuk dijangkau.
"Makanya mereka berpikir bahwa menggunakan sepeda motor saat mudik adalah pilihan terbaik," jelas Ellen.
Dalam memilih transportasi umum, lanjut Ellen, masyarakat harus memastikan bahwa armada yang mereka tumpangi telah lolos uji kelayakan dari pengelola terminal, baik kondisi bus yang layak jalan maupun kondisi supir yang prima.
"Sebenarnya semua itu perlu dilakukan demi menjamin keselamatan pemudik," ungkap Ellen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Tahun Baru, Bantul Ajukan Tambahan Elpiji 3 Kg
- PSIM Jogja Ditahan Imbang PSBS Biak 2-2, Kartu Merah Warnai Laga
- Nvidia Siap Kirim 80.000 Chip AI H200 ke Tiongkok
- Malam Tahun Baru 2026, Kulonprogo Tanpa Pesta Kembang Api
- Tren Pengasuh Anak Berbahasa Asing di Jepang, Tarif Rp5,6 Juta
- IBM Wanti-wanti Risiko Shadow AI pada Keamanan Siber 2026
- Arab Saudi Tangguhkan Perusahaan Umrah yang Telantarkan Jemaah
Advertisement
Advertisement




