Advertisement
Kemacaten Kian Parah, Jokowi: Kita Telat Bangun Transportasi Publik
![Kemacaten Kian Parah, Jokowi: Kita Telat Bangun Transportasi Publik](https://img.harianjogja.com/posts/2023/03/29/1130587/karet.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia dinilai terlambat dalam membangun fasilitas transportasi publik di kota-kota besar yang berimbas pada meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi dan kemacetan. Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Peresmian Depo Kereta Api Maros dan KA Makassar-Parepare pada Rabu (29/3/2023).
Jokowi mengatakan, Indonesia cenderung terlambat dalam membangun fasilitas transportasi massal di wilayah seperti kota-kota besar dan ibu kota provinsi. Padahal, kehadiran transportasi publik baik untuk penumpang maupun barang merupakan hal yang mendasar untuk menghubungkan antar daerah di Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA : Sering Macet, Gejayan Sah Jadi Jalan Terpadat di Jogja
Oleh karena itu, Jokowi pun menginstruksikan jajarannya untuk membangun sarana transportasi publik di wilayah-wilayah seperti Kalimantan dan Sulawesi. Wilayah Sulawesi pun dipilih sebagai lokasi pembangunan sarana transportasi massal berupa moda kereta api.
Jokowi menuturkan, keterlambatan ini membuat masyarakat di kota-kota besar Indonesia masih mengandalkan kendaraan pribadi sebagai moda transportasinya.
“Karena kalau semua orang naik mobil pribadi dan tidak ada yang mau menggunakan transportasi massal, akhirnya seperti yang kita lihat sekarang banyak terjadi kemacetan di semua kota, tidak hanya di Jakarta,” dalam sambutan tersebut dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (29/3/2023).
Dia memaparkan, Jakarta saat ini masih dihadapkan pada masalah kemacetan meski telah memiliki beberapa fasilitas transportasi publik seperti MRT dan LRT. Menurut Jokowi, Jakarta terlambat membangun fasilitas transportasi publik selama sekitar 30 tahun.
Jokowi melanjutkan, penggunaan kendaraan pribadi yang tinggi tidak hanya terjadi di Jakarta. Dia menuturkan kemacetan juga terjadi di wilayah lain seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar, dan lainnya.
Sementara itu, Jokowi juga pun mengapresiasi pembangunan jalur KA Makassar-Parepare yang merupakan bagian dari proyek kereta Trans Sulawesi. Dia menuturkan, nantinya jalur kereta api ini akan terhubung hingga ke wilayah Manado, Sulawesi Utara.
Meski jalur KA Makassar-Parepare belum beroperasi seluruhnya, dia mengatakan dampak positif sudah akan dirasakan oleh masyarakat dan juga pelaku usaha. Salah satu imbas positif kehadiran kereta api ini adalah menurunnya biaya pengangkutan barang.
BACA JUGA : Jogja Macet, Nuansa Tahun Baru Mulai Terasa
“Kalau nanti KA ini sudah ada buat penumpang, wisata, dan barang, nanti daya saing negara kita akan makin bagus. Barang-barang bisa diangkut dengan transportasi yang murah, ini adalah pilihan yang bisa kita berikan ke masyarakat dan pengusaha,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
Advertisement
Advertisement