Advertisement
Pakaian Awul-Awul Rp20 Miliar Dimusnahkan
![Pakaian Awul-Awul Rp20 Miliar Dimusnahkan](https://img.harianjogja.com/posts/2023/03/17/1129390/pakaian-bekas.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan memusnahkan pakaian bekas impor alias awul-awul yang disita dari dua daerah di Indonesia. Nilai pakaian bekas impor yang akan dimusnahkan tersebut setara dengan Rp20 miliar.
Menteri Perdagangan Zulkifli HAsan mengatakan pada 17 Maret 2023 kementerian memusnahkan pakaian bekas impor di Pekanbaru, Riau. Total awul-awul yang disita dan dimusnahkan dari wilayah tersebut senilai Rp10 miliar.
Advertisement
Setelah itu, Kementerian Perdagangan juga akan memusnahkan pakaian bekas impor di Mojokerto, Jawa Timur dengan nilai Rp10 miliar.
"Itu kerja sama dengan pemerintah daerah, Bea Cukai, Polres, Polda, dengan kejaksaan, karena kita ini jalan tikusnya banyak sekali, karena yang begini tidak dari pelabuhan utama. Tentu dengan aparat dan laporan masyarakat," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (15/3/2023)
Dia mengungkapkan, perederan pakaian bekas impor telah menjadi ancaman serius bagi pemerintah karena menimbulkan dampak kerugian yang tidak sedikit.
Menurutnya, kehadiran tren belanja pakaian bekas impor telah merugikan industri usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan juga ancaman penyakit.
"Juga bisa bawa penyakit karena adanya jamur dan lain-lain," ungkapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor awul-awul Indonesia sepanjang 2022 paling banyak berasal dari Jepang. Sepanjang tahun lalu, Indonesia mengimpor pakaian bekas dari 23 negara.
Volume totalnya mencapai 26,22 ton dengan nilai mencapai US$272.146 atau setara dengan Rp4,21 miliar (asumsi kurs Rp15.468 per US$).
Volume impor pada 2022 tersebut melesat 227,75 persen dibandingkan volume pada 2021 yang mencapai 8 ton. Bila dilihat secara nilai impor, kenaikannya mencapai 518,5 persen dibandingkan 2021 yang mencapai US$44.000.
Berdasarkan data BPS, impor pakaian bekas Indonesia paling banyak berasal dari Jepang. Volumenya mencapai 12 ton dengan nilai impor mencapai US$24.478 atau setara dengan Rp378,6 juta. Australia menyusul di urutan kedua dengan volume impor pakaian bekas sebanyak 10,02 ton dengan nilai U$225.941 atau setara dengan Rp3,49 miliar.
Kemudian, impor awul-awul dari Malaysia sebanyak 1,65 ton dengan nilai US$1.774 atau sekitar Rp27,44 juta. Indonesia juga tercatat melakukan impor pakaian bekas dari Singapura sebanyak 929 kilogram (kg) dengan nilai US$6.060. Ada pula, impor pakaian bekas dari Hong Kong sebanyak 424 kg dengan nilai US$309.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
- Tito Karnavian Optimistis Indonesia Jadi Negara dengan Ekonomia Dominan di Dunia
- Penumpang Kereta Cepat Whoosh Terus Meningkat, Jumlah Perjalanan Bakal Ditambah Jadi 62 Perjalanan
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Penuhi Panggilan KPK
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement