Advertisement
Kemendag Buka Opsi Impor Beras 500.000 Ton

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali membuka opsi untuk impor beras sebanyak 500.000 ton. Langkah ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengatakan beras tersebut dapat diimpor pemerintah jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Namun, dia memastikan pemerintah tidak akan melakukan impor beras dalam waktu dekat karena tengah panen raya di dalam negeri.
Advertisement
BACA JUGA : 60.000 Ton Beras Impor Sudah Masuk Indonesia
“Kapan pun dibutuhkan kita bisa masuk lagi [beras impor] 500.000 ton,” kata Zulhas dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (15/3/2023).
Zulhas menjelaskan pembelian beras pemerintah tersebut hanya untuk mengamankan stok beras di pasar apabila nanti dibutuhkan. Pasalnya, konflik Rusia-Ukraina memberikan ketidakpastian terhadap pasokan sejumlah komoditas di dunia.
“Jadi kita musti beli dulu, walaupun nanti kapan-kapan kalau kita kurang baru kita ambil, jadi kita beli kita taruh tempat mereka,” kata Zulkifli.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa pemerintah masih akan melakukan kebijakan impor beras untuk menjaga stabilitas harga komoditas tersebut kendati mengaku tetap memperhatikan nasib petani.
Penyebabnya, dia menilai apabila tak melakukan impor serta operasi pasar, maka harga beras akan melambung jauh lebih tinggi. Adapun, harga beras premium hari ini berdasarkan data Bapanas ialah Rp13.500 per kg, dan beras medium Rp11.820 per kg.
“Kenapa kok impor masih tetap harga beras tinggi? Apalagi gak impor, lebih tinggi lagi,” ujarnya.
BACA JUGA : Siap-Siap Indonesia Bakal Impor Beras, Gula, dan Kedelai
Sebagai Informasi, pemerintah pada akhir 2022 lalu memutuskan mengimpor 500.000 ton beras untuk memenuhi stok beras nasional. Adapun, impor beras sebanyak 500.000 ton akan dilakukan secara bertahap.
Sebanyak 200.000 ton beras masuk ke Indonesia pada Desember 2022, sedangkan sisanya sebanyak 300.000 ton direncanakan maksimal tiba pada Februari 2023, sehingga tidak berbenturan dengan masa panen raya yang jatuh pada Maret-April 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Bupati Sleman Keluarkan 90 Rekomendasi Penggunaan TKD, Tinggal Menunggu Izin Gubernur DIY
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- Menghadiri KTT BRICS, Presiden Prabowo Hari Ini Tiba di Brasil
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Uji Kelayakan dan Kepatutan 12 Calon Duta Besar Berlangsung Tertutup hingga Besok
- Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada Berbuntut Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Daerah
- Objek Diduga Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya Ditemukan Tim SAR
- Sekolah Rakyat di Jawa Tengah Diperkirakan Menampung 1.075 Siswa
Advertisement
Advertisement