Advertisement
Begini Penyebab Parahnya Gempa Bumi di Turki dan Suriah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Turki dan beberapa negara sekitarnya baru saja diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,9 dan disusul dengan beberapa gempa besar lainnya.
Ahli seismologi menilai guncangan tersebut menjadi yang paling dahsyat dan mematikan dalam dekade ini.
Advertisement
Gempa ini merupakan bencara terkuat dalam seabad bagi negara itu. Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkap gempa bumi itu terjadi pada pukul 04.17 waktu setempat (01:17 GMT) pada kedalaman sekitar 17,9 km (11 mil).
BACA JUGA: Gempa Turki Magnitudo 7,9, Bencana Terburuk Sejak Tahun 1939
Otoritas Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengatakan bahwa gempa itu terjadi di dekat Kota Kahramanmaras dan Gaziantep, dekat perbatasan Suriah yang berlangsung sekitar semenit.
Lantas apa yang sedang terjadi di bawah permukaan bumi sehingga gempa bumi di wilayah tersebut terus terjadi?
Dilansir dari Reuters pada Selasa (7/2/2023), Pusat gempa berada di sekitar 26 kilometer (km) sebelah timur kota Nurdagi, Turki, pada kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur. Guncangan yang begitu kuat membuat gempa menjalar ke arah timur laut, membawa kehancuran ke Turki tengah dan Suriah.
Selama abad ke-20, Patahan Anatolia Timur hanya mengalami sedikit aktivitas seismik yang besar. Maka, menurut peneliti di British Geological Survey Roger Musson mengatakan tidak bisa hanya berpatokan pada gempa bumi besar yang terekam seismometer, karena terlihat tak terjadi apa-apa.
Survei Geologi Amerika Serikat (AS) menunjukan hanya ada tiga gempa yang tercatat di atas 6,0 skala richter (SR) sejak tahun 1970 di daerah tersebut. Namun, pada 1822, gempa berkekuatan 7,0 skala richter menghantam wilayah tersebut hingga menewaskan sekitar 20.000 orang.
Apa yang menyebabkan gempa Turki-Suriah begitu parah?
Patahan Anatolia Timur adalah patahan geser (strike-slip fault). Pada bagian patahan ini, lempeng batuan padat saling mendorong satu sama lain di sepanjang garis sesar vertikal, membangun tekanan hingga akhirnya tergelincir dalam gerakan horizontal, melepaskan sejumlah besar ketegangan yang memicu gempa bumi.
Patahan San Andreas di California mungkin merupakan patahan geser yang paling terkenal di dunia. Namun, para ilmuwan tetap memperingatkan bahwa gempa bumi dahsyat akan segera terjadi. Pecahnya patahan awal untuk gempa bumi Turki-Suriah dimulai pada kedalaman yang relatif dangkal.
"Guncangan di permukaan tanah akan lebih parah daripada gempa yang lebih dalam dengan kekuatan yang sama di sumbernya," kata ahli geologi planet di Universitas Terbuka di Inggris David Rothery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ledakan di Cengkareng, Mabes Polri Terjunkan Tim Puslabfor
- Wakil Kepala BGN Ingatkan Program MBG Jangan Berorientasi Bisnis
- Cuaca di Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hari Ini Hujan Ringan
- Pemerintah Bakal Bangun Enam Pusat Perawatan Pesawat Udara Terpadu
- 2.039 Kios Lakukan Kecurangan Penjualan Pupuk, Begini Respons Mentan
Advertisement

Petani Sleman Diimbau Tidak Jual Bibit Salak Madu ke Luar Daerah
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Rp96 Miliar Digelontorkan untuk Desa Mandiri Budaya dalam 5 Tahun
- Tutup Penurunan Dana Transfer, Bantul Genjot Retribusi Parkir
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya Menuju Tempat Wisata hingga Kampus
- Kota Jogja Targetkan Sertifikasi Tanah SG-PAG 50 Bidang di 2025
- Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Rabu 15 Oktober 2025
- Dihapus dari UU Kepariwisataan, GIPI DIY Pastikan Tetap Berjalan
- Portugal Tertunda ke Piala Dunia Setelah Ditahan Imbang Hungaria 2-2
Advertisement
Advertisement