Advertisement
Perajin Batik Giriloyo Ini Ciptakan Batik Lukis Wajah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Inovasi dilakukan oleh salah satu perajin batik asal Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Akhyar Muzaki.
Pria berusia 34 tahun ini membuat batik lukis wajah secara manual. Adapun pemasaran dari karya Akhyar tidak hanya untuk domestik tapi juga merambah ke pasar Singapura dan Korea.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA: Datangi Kampung Batik Giriloyo, Delegasi ATF Disuguhi Sayur Lodeh
Pemilik batik Sidomukti tersebut mengungkapkan awal mula membuat batik lukis wajah. Pada 2005 lalu, Akhyar awalnya hendak merantau. Namun, keinginannya tersebut akhirnya dibatalkan. Sebab, tiba-tiba muncul keinginan untuk meneruskan usaha batik tulis keluarga.
"Baru pada 2013 saya fokus ke batik lukis wajah. Karena tidak mudah dijiplak dan memiliki kerumitan," katanya, Selasa (7/2/2023).
Diakui Akhyar, di awal fokus membuat batik lukis wajah, dirinya cukup kesulitan. Utamanya dalam penentuan pola batik. Sebab, butuh waktu yang cukup lama. "Kalau dulu butuh waktu 2 sampai 3 tahun, sekarang hanya butuh beberapa pekan saja," jelasnya.
Terkait dengan produksi batik lukis wajah, Akhyar yang kini dibantu lima pekerja memilih menggunakan pewarna ramah lingkungan dan dalam sebulan hanya memproduksi sebanyak 30 batik. "Sebab, kami masih mengandalkan cuaca. Jika hujan, maka produksi kami akan terganggu," paparnya.
Akhyar mengungkapkan, saat ini batik lukis wajah produksinya saat ini dibanderol mulai dari Rp750.000 hingga Rp2 juta. "Tapi bisa saja harganya semakin tinggi, tergantung kesulitan, motif dan bahannya," ungkapnya.
Untuk pemasaran, Akhyar memilih lebih memilih memasarkan batik lukisnya dengan jalan offline. Keterbatasan sinyal internet menjadi pertimbangan utama dirinya memasarkan batik lukis secara langsung dan mulut ke mulut. Meski demikian, pemasaran batik lukis Akhyar tidak hanya menembus pasar domestik tapi juga luar negeri.
"Kalau dari luar negeri belum banyak hanya pernah ada dari kolektor Singapura dan Korea," ucapnya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Puluhan Geng Remaja Ditangkap di Jalur Patuk-Dlingo Usai Perang Sarung
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PKS Salahkan FIFA dan Israel
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- Siklon Herman Ditakuti Oleh Peneliti, Ini Alasannya
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Mantan Ajudan Presiden Jokowi Ditunjuk Jadi Danjen Kopassus
- Wow! Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Kerugian Indonesia Diperkirakan Capai Rp3,7 Triliun
- Artis Berinisial R Diduga Terlibat Kasus Gratifikasi Rafael Alun, Begini Kata KPK
Advertisement
Advertisement