Advertisement
Siapa Bripka Madih? Polisi yang Mengaku Diperas Penyidik Polda Metro Jaya
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Anggota kepolisian bernama Bripka Madih menjadi sorotan di media sosial lantaran mengaku menjadi korban pemerasan oleh sesama polisi. Anggota Provos Kepolisian Sektor Jatinegara tersebut berniat mengundurkan dari kepolisian setelah mendapat masalah yang berkaitan dengan tanah milik orang tuanya.
Ia mengaku mendapat sidang kode etik lantaran melaporkan kasus penyerobotan tanah pada 2011 lalu. Agar masalah cepat selesai, ia pun melapor ke kepolisian. Namun Madih mengatakan bahwa ia justru dimintai uang pelicin oleh rekannya agar masalah tersebut selesai.
Advertisement
"Saya ingin melaporkan penyerobotan tanah ke Polda Metro Jaya, malah dimintai biaya penyidikan sama oknum penyidik dari Polda Metro," kata Madih kepada wartawan, pada Kamis (2/1/2023).
BACA JUGA : Fakta Oknum Polisi Nyaris Diamuk Warga, Berawal Peras
Tak hanya dimintai uang, oknum Polda Metro Jaya juga meminta Madih memberikannya tanah seluas 1.000 meter persegi.
Namun setelah masalah ini mencuat, pihak Polda Metro Jaya kemudian mengungkapkan bahwa Bripka Madih memiliki sejumlah pelanggaran profesi.
Adapun pelanggaran yang dilakukan Bripka Madih ini yakni meliputi penyebaran video pengakuannyadiperas oleh sesama polisi.
Kemudian dirinya dituding bersikap Arogan di masyarakat karena memasang plang di tempat yang tidak semestinya dan kerap melakukan kegiatan yang menganggu.
Video pemerasan viral
Sebelumnya, Bripka Madih mendadak viral di media sosial setelah mengunggah video pengakuan menjadi korban pemerasan dari oknum sesama polisi.
"Ane ini sebagai pihak yang dizalimi, pihak pelapor bukan orang yang melakukan pidana. Kecewa, kenapa orang tua ane, hampir satu abad melaporkan penyerobotan tanahnya ke Polda Metro Jaya," kata Madih dalam video tersebut.
Menanggapi laporan Bripka Madih, Polda Metro Jaya pun mengaku sedang menangani masalah tersebut. Karena banyaknya masalah yang menimpanya, Bripka Madih mengaku ingin mengundurkan diri dari institusi Polri. Namun hal tersebut masih belum mendapat persetujaun dari atasannya.
BACA JUGA : Polisi Gadungan Peras Warga Prambanan
Di lain sisi, Madih mengaku masih ingin melanjutkan kasus tanah ini karena hal ini merupakan haknya. Ia juga mengaku tak berniat untuk mencari sensasi dalam kasus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Talkshow Spesial Hari Kartini: Perempuan Harus Berani Jadi Agen Perubahan
- Pesan Damai di Halalbihalal UIN Walisongo, Banyak Orang Mengidolakan Perdamaian
- Dampak Longsor di Piket Nol Lumajang, Kendaraan Antre Lintasi Jalur Alternatif
- Gunung Ruang Sulut Kembali Erupsi Jumat Sore, Tinggi Kolom Abu 400 Meter
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- MK Sudah Terima 33 Pengajuan Sahabat Pengadilan Kasus Sengketa Pilpres 2024, Ini Daftarnya
- Bawa Sabu-Sabu 5 Kg dan Ribuan Pil Ekstasi, Penumpang Pesawat Diamankan Petugas Bandara Soetta
- Posko THR Resmi Ditutup, Total Ada 1.539 Aduan selama Lebaran Tahun Ini
- Ini Dia 4 Aturan Baru Visa Umrah yang Diterbitkan Arab Saudi
- Polisi Sebut Pengemudi Fortuner Ugal-ugalan Buang Pelat Nomor TNI di Lembang
- Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
- Hari Warisan Dunia Tekankan Peran Anak Muda sebagai Pelestari Warisan Budaya Berkelanjutan
Advertisement
Advertisement