Advertisement
Garuda Indonesia Jadi Maskapai Paling Tepat Waktu di Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan paling tepat waktu di dunia pada 2022 mengalahkan Emirates dan ANA.
Berdasarkan laporan Punctuality League 2023 yang dikeluarkan OAG Aviation, Rabu (11/1/2023), maskapai pelat merah tersebut memiliki tingkat ketepatan atau On Time Performance (OTP) sebesar 95,63 persen sepanjang 2022.
Advertisement
Catatan tersebut mengalahkan maskapai – maskapai penerbangan lain seperti Eurowings dengan OTP sebesar 95,26 persen, All Nippon Airways (ANA) dengan tingkat ketepatan waktu 88,79 persen, dan Emirates dengan OTP sebesar 81,13 persen.
“Meski demikian, Garuda Indonesia hanya mengoperasikan sekitar 25 persen dari total penerbangan yang dimiliki pada 2019,” demikian kutipan laporan tersebut.
Perolehan tersebut lebih baik dibandingkan dengan catatan GIAA pada tahun 2019 lalu dengan OTP 95,01 persen dan menempati peringkat ke 2. Sementara itu, Garuda Indonesia juga mencatatkan tigkat pembatalan (cancellation rate) sebesar 0,61 persen.
Laporan itu juga menyebutkan sebanyak tujuh maskapai penerbangan dari wilayah Asia masuk dalam 20 maskapai paling tepat waktu di dunia. Tingkat operasional maskapai di wilayah ini berada pada kisaran 70 persen dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
Adapun OAG Aviation menetapkan kriteria OTP sebagai penerbangan yang tiba atau berangkat dalam 15 menit sesuai dengan jadwal kedatangan atau keberangkatannya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia menargetkan pengoperasian total armada sebanyak 124 pesawat pada 2023, termasuk untuk anak usaha, yakni Citilink.
Target pengoperasian armada, baik Garuda Indonesia maupun Citilink, menjadi salah satu implementasi proses pemulihan kinerja perseroan, pascarestrukturisasi yang rampung pada tahun lalu.
"Dengan target sebanyak total 124 armada Garuda Indonesia Group yang akan beroperasi pada 2023, kami optimistis bahwa upaya untuk mencapai akselerasi kinerja dalam fase pemulihan kinerja, khususnya pada sektor pasar domestik, dapat tercapai di tahun ini," jelas Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pekan lalu.
Irfan memerincikan bahwa total armada milik grup perusahaan itu meliputi 66 serviceable aircraft milik Garuda Indonesia, sementara itu 58 sisanya merupakan milik Citilink.
Garuda Indonesia menargetkan untuk dapat mengoperasikan hingga 66 serviceable aircraft melalui program restorasi pesawat. Upaya restorasi didukung dengan tambahan modal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun.
Di sisi lain, anak usaha Citilink turut menyelaraskan kinerjanya dengan memaksimalkan optimalisasi potensi pasar penerbangan low cost carrier (LCC), dengan target menerbangkan 58 pesawat pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Tabrak Truk di Jalan Ngawen Gunungkidul, Pemotor Meninggal Dunia
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungi Sekolah Rakyat Tabanan, Menteri BPLH Kagumi Pendidikan Pelestarian Lingkungan
- Pejabat Malaysia Terima Ancaman Lewat Surel
- Sushila Karki Jadi Perdana Menteri Nepal, China Ucapkan Selamat
- Gempa Magnitudo 3,1 Guncang Cilacap Dini Hari Ini
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
Advertisement
Advertisement