Keren! Tol di Sumatra Ini Ramah Satwa, Dilengkapi Terowongan Khusus Gajah dan Primata
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perlintasan gajah yang berada di Km.12 ruas tol Pekanbaru-Dumai.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang tetap memperhatikan lingkungan dan menjamin keberlangsungan hidup satwa liar.
Advertisement
"Saya terus mengingatkan mengenai pentingnya juga memperhatikan lingkungan, seperti yang kita bangun Jalan Tol Pekanbaru-Dumai misalnya, ada terowongan untuk lintasan gajah sebanyak enam tempat,” kata Presiden Jokowi melalui rilis, Minggu (8/1/2023).
Presiden mengatakan, upaya pelestarian tersebut juga akan dilakukan di tempat lain agar pembangunan infrastruktur tidak mengganggu kelestarian satwa liar.
“Saya kira beberapa tempat memang dibangun terowongan-terowongan, lintasan untuk hewan-hewan yang dilindungi tersebut,” tutur Presiden.
Selain di ruas Dumai-Pekanbaru, di ruas jalan tol itu juga dibangun terowongan perlintasan satwa liar di ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh), tepatnya di Seksi 1 (Padang Tidji – Seulimeum).
Terowongan satwa liar di Sibanceh terbagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah perlintasan dengan struktur konstruksi jembatan untuk gajah di Km. 13+755 hingga Km.13+871.
BACA JUGA: Waduh..Banyak Hewan Liar Masuk Rumah Warga Jogja Sejak Musim Hujan
Perlintasan kedua menggunakan produk beton tulang pracetak berbentuk segi empat untuk reptil di Km.10+000 hingga Km.15+100. Sedangkan yang ketiga, perlintasan dengan konstruksi jembatan kanopi jaring kabel untuk primata di Km.11+000 hingga Km.13+0000.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan, prinsip pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan merupakan salah satu jawaban Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas kekhawatiran potensi disrupsi masifnya pembangunan infrastruktur terhadap ekosistem serta keberlangsungan flora dan fauna.
Solusi yang ditawarkan KLHK salah satunya dengan perubahan paradigma tata kelola yang menyelaraskan pembangunan infrastruktur dan konservasi melalui upaya mitigasi perlindungan.
Sebagai penggagas, KLHK mengolaborasikan ide dan pemangku kepentingan dari akademisi, praktisi, pemerhati lingkungan dan birokrat untuk secara bersama mendesain mitigasi dan pengelolaan yang tepat dalam membangun keseimbangan antara infrastruktur jalan dan keutuhan kawasan hutan, serta mampu memberi manfaat ikutan lainnya.
“Permen LHK No.P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2019 sudah menjadi panduan dalam pembangunan jalan nasional Trans Kalimantan di Taman Nasional Betung Kerihun, TN Bantimurung Bulusaraung, TN Gunung Leuser, kajian green infrastructures pada situs Warisan Dunia di Pulau Sumatera, dan yang terkini Jalan Tol Trans Sumatera.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri Komdigi Setuju Pelajaran Coding Masuk ke Kurikulum Sekolah
- Empat Santri di Sukabumi Meninggal Dunia Tertimbun Tanggul Kolam yang Roboh
- Viral Suami Bacok Istri di Blitar, Pelaku Ditangkap
- Seorang Nenek Ditipu Rp500 Juta dengan Modus Ritual Mengusir Setan
- Gunung Semeru Alami 10 Kali Erupsi dengan Jarak Letusan 700 Meter pada Minggu
Advertisement
Gencarkan Sosialisasi, KA Bandara Targetkan Menjangkau Masyarakat Lebih Luas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dorong Regenerasi Petani Milenial, Kementan Gandeng Raffi Ahmad
- Gunung Rinjani Kebakaran, Pendakian via Jalur Senaru Ditutup Sementara
- Demi Kesejahteraan Rakyat, Prabowo: Indonesia akan Bergabung dalam Beberapa Kelompok Ekonomi
- Jalur Pendakian Rinjani Ditutup Sementara, Terdampak Kebakaran Lahan
- KPK Dukung Penyaluran Bansos Disetop Menjelang Pilkada
- Pilkada Jateng, Jokowi Turun Gunung dalam Minggu Ini
- Viral Suami Bacok Istri di Blitar, Pelaku Ditangkap
Advertisement
Advertisement