Advertisement
Idulfitri 4 Bulan Lagi, Mudik Diprediksi Akan Sangat Ramai

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mudik pada periode libur Ramadan dan Idulfitri tahun ini diprediksi akan sangat ramai di seluruh moda transportasi setelah pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan arahan kepada anggotanya untuk mengambil ancang-ancang sedari dini untuk menyiapkan angkutan mudik Idulfitri atau Lebaran 2023. Kini, persiapan hanya tersisa sekitar empat bulan lagi.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
"Lebaran tinggal empat bulan lagi. Jadi kita harus mencermati apa-apa saja yang relatif tidak terpenuhi dengan baik di empat matra, udara, darat, kereta api, dan laut, karena angkutan Lebaran akan lebih masif," kata dia pada Penutupan Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, dikutip dari siaran virtual, Rabu (4/1/2023).
Budi Karya mengingatkan permasalahan yang berpotensi dihadapi saat angkutan Lebaran bakal berbeda dengan Natal dan tahun baru. Saat libur akhir tahun itu, tantangan sektor transportasi dan mobilitas masyarakat yakni cuaca esktrem.
Dia pun mengakui beberapa angkutan periode libur akhir tahun sempat terkendala akibat cuaca ekstrem. Contohnya, penundaan penerbangan dan angkutan pelayaran/penyeberangan antarpulau akibat cuaca buruk, serta banjir yang sempat merendam jalur rel kereta api di Semarang.
BACA JUGA: Volume Sampah di Kulonprogo Naik 10 Persen Saat Liburan
Saat libur Lebaran, tantangan yang bakal dihadapi adalah masifnya pergerakan masyarakat. Apalagi, pembatasan masyarakat melalui mekanisme PPKM sudah dihilangkan.
"Saya ingat pada tahun lalu kita handle Lebaran itu tidak mudah, dan tahun ini dengan PPKM sudah tidak dilakukan lagi maka bisa terjadi suatu peningkatan," jelasnya.
Adapun pergerakan masyarakat pada libur Natal 2022 dan tahun baru 2023 mencapai 10,3 juta penumpang. Volume tersebut meningkat hingga 71,09 persen dari angkutan libur akhir tahun sebelumnya yakni 6,03 juta penumpang.
Budi Karya memaparkan bahwa kenaikan jumlah penumpang terjadi di seluruh moda transportasi baik pada angkutan jalan, penyeberangan, laut, udara, dan kereta api.
Kendati demikian, jumlah penumpang angkutan umum pada libur Natal dan tahun baru yang lalu belum sampai ke level prapandemi, yang tembus hingga 13,1 juta penumpang pada 2019.
Di sisi lain, lonjakan pergerakan masyarakat juga tertangkap dari data pantauan empat gerbang tol utama. Jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek selama libur akhir tahun tercatat sebanyak 2,24 juta atau meningkat 7,54 persen dari periode sebelumnya yakni 2,07 juta kendaraan.
Tidak hanya itu, arus balik kendaraan yang melalui empat gerbang tol itu juga tercatat meningkat 7,48 persen menjadi 2,18 juta kendaraan dari sebelumnya 2,01 juta kendaraan pada periode Natal 2021 dan tahun baru 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
- Jokowi dan Anies Baswedan Diduga Saling Sindir di Instagram
- Indonesia Tak Kena Resesi Seks! Angka Kelahiran Tembus 2,18 Persen
- Cerita Mbak Niken Klaten Hilang 2 Bulan: Motor Dibawa Cowok, Pulang Naik Ojek
- BPS Sulit Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Ini Alasannya!
Advertisement

Puluhan Juta Dianggarkan Kelurahan Gedongkiwo untuk Tangani Sampah
Advertisement

Ini Nih... Wisata di Solo yang Instagramable, Ada yang di Dalam Pasar!
Advertisement
Berita Populer
- Toko Mebel di Prambanan Terbakar, Kerugian Capai Rp850 Juta
- Simak! Ini Cara Mudah Mengubah TV Analog ke Digital
- Minyak Goreng Minyakita Langka, Ini Siasat Pemerintah
- Beras, Minyak, Hingga Bawang Mulai Jadi Perhatian Serius Pemerintah
- Jokowi Tugaskan Satu Data Indonesia Kelola Data, Bagaimana dengan BPS?
- Ini Kriteria Wajib Pajak yang Tidak Harus Lapor SPT Tahunan
- Ngeri! Pakar Sebut Pertempuran di Ukraina Bisa Sebabkan Perang Dunia Ketiga
Advertisement
Advertisement