Advertisement
Ini Agenda Restrukturisasi BUMN 2023

Advertisement
JAKARTA—Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan penyelesaian restrukturisasi tiga perusahaan BUMN di tahun 2023 diarahkan untuk membangun kontrak sekaligus ekosistem yang baru sehingga industrinya semakin berkembang.
Di depan puluhan media dalam jumpa pers yang dilakukan di Kementerian BUMN, Senin (2/1/2023), Erick Thohir menyebutkan penyelesaian restrukturisasi Waskita Karya, ID Food, dan Defend ID tak hanya mengenai keuangan semata, namun juga terkait penugasan sekaligus perbaikan bisnis model.
Advertisement
"Seperti Waskita Karya yang direstrukturisasi karena selain memperbaiki portofolio, juga terkait penugasan untuk pembangunan infrastruktur. Begitu pula di sektor pangan. ID Food mendapat penugasan untuk membeli hasil pertanian, sementara di sisi lain harus ada produksi banyak dan funding murah, sehingga kita perlu review," jelas Erick Thohir
Berdasarkan data, restrukturisasi Waskita Karya (WSKT) yang telah berjalan sejak dua tahun lalu, pada kuartal III 2021, telah menyelesaikan restrukturisasi senilai Rp 29,2 triliun utang dengan 21 bank. Berkat hal tersebut, suku bunga pinjaman turun dari 8,75-9,00 persen menjadi 5,5 persen per tahun. Selain itu, jatuh tempo juga diperpanjang hingga 2026.
Kinerja positif WSKT juga didukung pertumbuhan perolehan kontrak baru. Diinformasikan, hingga Maret 2022, WSKT telah membukukan Nilai Kontrak Baru sebesar Rp 5,68 triliun, meningkat 395,87 persen year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,14 triliun.
Sementara itu, restrukturisasi ID Food lebih berfokus pada delapan prioritas utama ketahanan pangan nasional, seperti yang telah ditetapkan pemerintah, memperbaiki keuangan anggota holding, dan hubungan kemitraan dengan berbagai stakeholder, seperti nelayan, petani, dan peternak.
"Sedangkan restrukturisasi Defend ID untuk memperkuat industri pertahanan kita. Saya sudah bicara dengan Pak Prabowo dan juga Pak Mahfud MD bahwa kita harus pembenahan karena pasarnya memang kecil. Karena market di industri pertahanan ini kecil, maka kita harus bangun ekosistem dan rantai pasok. Seperti halnya mengapa Airbus bisa unggul dari Boeing? Karena Airbus membuat pasarnya sendiri. Kita bisa menjadikan hal itu contoh," jelas Erick Thohir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Sita 17,6 Kg Sabu-Sabu
- Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T
- Kasus Trans 7, Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pelanggaran ITE
- BPBD Sarmi Pantau Dampak Gempa Magnitudo 6,6 di Papua
- 13,1 juta Penumpang Bersubsidi Sudah Dilayani Oleh PT KAI
Advertisement

Beroperasi 2026, Embarkasi Kulonprogo Diharapkan Tingkatkan Ekonomi
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- BPBD DIY Catat Dampak Hujan Disertai Angin Kencang Hari Ini
- Ini Peran DIY dalam Upaya Penguatan Fiskal
- Gunungkidul Kembangkan Budidaya Lele dan Ayam Petelur, Ini Tujuannya
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Kamis 16 Oktober 2025
- Jadwal DAMRI Kamis 16 Oktober 2025, Bandara YIA ke Jogja
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro-Parangtritis Kamis 14 Oktober 2025
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Kamis 16 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement