Advertisement

Peneliti BRIN Akhirnya Minta Maaf soal Badai Jabodetabek, Ungkap Alasan Prediksinya Meleset

Restu Wahyuning Asih
Sabtu, 31 Desember 2022 - 09:27 WIB
Bhekti Suryani
Peneliti BRIN Akhirnya Minta Maaf soal Badai Jabodetabek, Ungkap Alasan Prediksinya Meleset PERAKIRAAN CUACA BMKG. Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (20/12/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan prakiraan cuaca di Jakarta, Selasa (20/1/2022). JIBI/Bisnis - Fanny Kusumawardhani.

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO— Peneliti BRIN Erma Yulihastin meminta maaf atas prediksi akan ada badai terjadi di wilayah Jabodetabek pada 28 Desember 2022. 

Melalui akun media sosialnya, Erma juga memberikan klarifikasi soal pemilihan kata 'badai dahsyat' yang akhirnya menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

Advertisement

Ia pun turut mengungkapkan alasan mengapa prediksi cuaca yang diambil dari Sadewa atau Satellite Disaster Early Warning System meleset. Menurutnya, prediksi itu meleset karena dua alasan. 

Alasan yang pertama yakni karena faktor teknis yang timbul pada server Sadewa. Kedua adalah suhu laut di utara Jakarta mendingin sehingga pasokan uap air dan kelembapan udara tidak maksimal untuk "membuat proses konveksi mendalam" dan hasilnya intensitas hujan tidak sampai pada kategori esktrem.

Peneliti BRIN itu pun menegaskan bahwa maksud mengutarakan prediksinya di media sosial bukan untuk membuat gaduh. Melainkan memberikan peringatan agar publik waspada dan terhindar dari bencana.

Sebagai alih klimatologi BRIN, melempar prediksi di media sosial dan menggunaan istilah 'badai dahsyat' mungkin dirasa kurang tepat dan kini menjadi pelajaran berharganya bagi dirinya sebagai peneliti.

BACA JUGA: Libur Tahun Baru, Begini Strategi Pemkot Jogja Menyiasati Kekurangan Lahan Parkir

"Bahwa telah terjadi misinterpretasi publik mengenai istilah badai dahsyat, maka ini menjadi pelajaran berharga untuk saya sebagai periset agar memilih bahasa yang lebih tepat dan tidak menimbulkan makna ganda. Oleh karena itu saya memohon maaf atas dampak terhadap publik yang berada di luar kendali saya," tulis Erma di Facebook. 

Ia mengklaim, badai dasyat yang dimaksutkannya adalah potensi cuaca ekstrem di Jabodetabek yang terjadi pada akhir Desember 2022.

Erma membeberkan penggunaan istilah badai dahsyat untuk menggantikan istilah ilmiah dua jenis badai di Laut Jawa dan Samudera Hindia, yakni Badai Derecho/Squall Line dan Badai MCC yang memang sedang intensif tejadi dan bergerak ke arah Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Putusan Banding Turun, Vonis Mari Terdakwa Waliyin dan Ridduan Jadi Penjara Seumur Hidup

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement