Advertisement

Keraton Solo Memanas Lagi, Gibran Mengaku Sudah Tawarkan Solusi

Newswire
Selasa, 20 Desember 2022 - 07:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Keraton Solo Memanas Lagi, Gibran Mengaku Sudah Tawarkan Solusi Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Kota Solo. - Dok Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Situasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali memanas setelah adanya kasus dugaan pencurian dan penganiayaan, Sabtu (17/12/2022). Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, pun ikut bersuara terkait hal itu.

Situasi itu terutama terkait Saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Solo, Senin (19/12/2022) sore, putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku sudah menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan di Keraton Solo. Tapi dia menyerahkan keputusan diterima atau tidak solusinya itu ke keluarga Keraton.

Advertisement

“Iya, saya punya solusi, saya selalu punya solusi. Tapi kan yang bisa menyelesaikan itu ya internal keluarga beliau-beliau sendiri. Saya hanya menawarkan solusi. Dipakai boleh, enggak dipakai ya boleh,” tuturnya kepada wartawan.

Gibran mengaku sudah pernah menawarkan opsi solusi itu kepada otoritas Keraton Solo. Saat ini dia masih menunggu keputusan dari mereka terkait tawaran solusi tersebut. Bila memang sudah ada keputusan, dia menyatakan langsung bergerak.

Baca juga: Pemuda Korea Ini Jadi Miliarder Termuda di Dunia, Usianya Baru 18 Tahun

“Sudah [pernah menawarkan solusi]. Ya ditunggu saja. Aku rung gerak. Saya menawarkan konsep saja dulu. Tapi nanti tunggu saja sinyal-sinyalnya. Sudah saya sampaikan ke Gusti Purbaya, Kanjeng Gusti Ratu. Begitu ada sinyal, aku gerak,” urainya.

Baca Juga: GKR Timoer akan Laporkan Balik Sentana Dalem Keraton Solo yang Ngaku Dianiaya

Ditanya formula solusi yang ditawarkan seperti apa, Gibran ogah menjelaskan. Menurutnya, formula solusi itu sebuah strategi yang belum bisa dibeberkan ke publik. “Ini aku menunggu perintah saja. Untuk solusinya rahasia noh, strategi,” paparnya.

Namun Gibran cukup optimistis persoalan Keraton Solo bisa selesai dengan formula yang dia tawarkan itu. Walau dalam proses tersebut Gibran mengakui butuh keseriusan dan komitmen dari keluarga Keraton Solo. Dia menyatakan sekadar membantu.

Butuh Komitmen Keluarga Keraton
“Ora apa-apa, itu selesai nanti. Selesai. Tapi butuh keseriusan, komitmen dari keluarga yang di sana [Keraton Solo]. Saya hanya bantu saja, tidak ikut campur. Saya dari luar saja. [Solusi bisa diterima?] Ya nanti lah ya. Tapi ketoke oke sih,” tuturnya.


Baca Juga: GKR Timoer Rumbai Ungkap Sederet Keanehan dalam Kasus Pencurian di Keraton Solo

Lebih jauh Gibran mengakui konflik Keraton Solo adalah salah satu pekerjaan rumah (PR) dia yang belum selesai hingga saat ini. Sedangkan untuk PR lain di Solo satu per satu berhasil diselesaikan. Selain Keraton Solo, juga PR tanah Sriwedari.

“Oh iya, Keraton dan Sriwedari, dua itu. Habis itu rampung. Tunggu dulu, saya sudah ada solusinya, yang memutuskan biar beliau-beliau saja, saya tidak mau intervensi terlalu dalam. Saya kan bukan siapa-siapa, bukan darah biru atau apa,” tegasnya.

Seperti diketahui, kasus dugaan pencurian sempat menghebohkan Keraton Solo pada Sabtu (17/12/2022) siang. Kawanan pencuri itu disebut sempat menodongkan pisau ke arah abdi dalem.

Baca Juga: Proses Hukum Dugaan Penganiayaan oleh GKR Timoer Rumbai Dipastikan Jalan Terus


Lalu muncul pula kasus dugaan penganiayaan oleh GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani kepada salah seorang sentana dalem. Sentana dalem bernama KRA Christophorus Adityas Suryo Admojo Nagoro tersebut mengaku ditampar oleh GKR Timoer hingga kemudian lapor polisi.

GKR Timoer membantah kejadian tersebut sebagai penganiayaan dan siap melaporkan balik sentana dalem tersebut ke polisi

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ikut bersuara terkait memanaskan kembali situasi di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Situasi itu terutama terkait adanya kasus dugaan pencurian dan penganiayaan, Sabtu (17/12/2022).

Saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Solo, Senin (19/12/2022) sore, putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku sudah menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan di Keraton Solo. Tapi dia menyerahkan keputusan diterima atau tidak solusinya itu ke keluarga Keraton.

PromosiTokopedia Card Jadi Kartu Kredit Terbaik Versi The Asian Banker Awards 2022

“Iya, saya punya solusi, saya selalu punya solusi. Tapi kan yang bisa menyelesaikan itu ya internal keluarga beliau-beliau sendiri. Saya hanya menawarkan solusi. Dipakai boleh, enggak dipakai ya boleh,” tuturnya kepada wartawan.

Gibran mengaku sudah pernah menawarkan opsi solusi itu kepada otoritas Keraton Solo. Saat ini dia masih menunggu keputusan dari mereka terkait tawaran solusi tersebut. Bila memang sudah ada keputusan, dia menyatakan langsung bergerak.


“Sudah [pernah menawarkan solusi]. Ya ditunggu saja. Aku rung gerak. Saya menawarkan konsep saja dulu. Tapi nanti tunggu saja sinyal-sinyalnya. Sudah saya sampaikan ke Gusti Purbaya, Kanjeng Gusti Ratu. Begitu ada sinyal, aku gerak,” urainya.

Baca Juga: GKR Timoer akan Laporkan Balik Sentana Dalem Keraton Solo yang Ngaku Dianiaya

Ditanya formula solusi yang ditawarkan seperti apa, Gibran ogah menjelaskan. Menurutnya, formula solusi itu sebuah strategi yang belum bisa dibeberkan ke publik. “Ini aku menunggu perintah saja. Untuk solusinya rahasia noh, strategi,” paparnya.

Namun Gibran cukup optimistis persoalan Keraton Solo bisa selesai dengan formula yang dia tawarkan itu. Walau dalam proses tersebut Gibran mengakui butuh keseriusan dan komitmen dari keluarga Keraton Solo. Dia menyatakan sekadar membantu.

Butuh Komitmen Keluarga Keraton
“Ora apa-apa, itu selesai nanti. Selesai. Tapi butuh keseriusan, komitmen dari keluarga yang di sana [Keraton Solo]. Saya hanya bantu saja, tidak ikut campur. Saya dari luar saja. [Solusi bisa diterima?] Ya nanti lah ya. Tapi ketoke oke sih,” tuturnya.


Baca Juga: GKR Timoer Rumbai Ungkap Sederet Keanehan dalam Kasus Pencurian di Keraton Solo

Lebih jauh Gibran mengakui konflik Keraton Solo adalah salah satu pekerjaan rumah (PR) dia yang belum selesai hingga saat ini. Sedangkan untuk PR lain di Solo satu per satu berhasil diselesaikan. Selain Keraton Solo, juga PR tanah Sriwedari.

“Oh iya, Keraton dan Sriwedari, dua itu. Habis itu rampung. Tunggu dulu, saya sudah ada solusinya, yang memutuskan biar beliau-beliau saja, saya tidak mau intervensi terlalu dalam. Saya kan bukan siapa-siapa, bukan darah biru atau apa,” tegasnya.

Seperti diketahui, kasus dugaan pencurian sempat menghebohkan Keraton Solo pada Sabtu (17/12/2022) siang. Kawanan pencuri itu disebut sempat menodongkan pisau ke arah abdi dalem.

Baca Juga: Proses Hukum Dugaan Penganiayaan oleh GKR Timoer Rumbai Dipastikan Jalan Terus


Lalu muncul pula kasus dugaan penganiayaan oleh GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani kepada salah seorang sentana dalem. Sentana dalem bernama KRA Christophorus Adityas Suryo Admojo Nagoro tersebut mengaku ditampar oleh GKR Timoer hingga kemudian lapor polisi.

GKR Timoer membantah kejadian tersebut sebagai penganiayaan dan siap melaporkan balik sentana dalem tersebut ke polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih

Bantul
| Rabu, 24 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement