Advertisement
Keraton Solo Memanas Lagi, Gibran Mengaku Sudah Tawarkan Solusi

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Situasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali memanas setelah adanya kasus dugaan pencurian dan penganiayaan, Sabtu (17/12/2022). Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, pun ikut bersuara terkait hal itu.
Situasi itu terutama terkait Saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Solo, Senin (19/12/2022) sore, putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku sudah menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan di Keraton Solo. Tapi dia menyerahkan keputusan diterima atau tidak solusinya itu ke keluarga Keraton.
Advertisement
“Iya, saya punya solusi, saya selalu punya solusi. Tapi kan yang bisa menyelesaikan itu ya internal keluarga beliau-beliau sendiri. Saya hanya menawarkan solusi. Dipakai boleh, enggak dipakai ya boleh,” tuturnya kepada wartawan.
Gibran mengaku sudah pernah menawarkan opsi solusi itu kepada otoritas Keraton Solo. Saat ini dia masih menunggu keputusan dari mereka terkait tawaran solusi tersebut. Bila memang sudah ada keputusan, dia menyatakan langsung bergerak.
Baca juga: Pemuda Korea Ini Jadi Miliarder Termuda di Dunia, Usianya Baru 18 Tahun
“Sudah [pernah menawarkan solusi]. Ya ditunggu saja. Aku rung gerak. Saya menawarkan konsep saja dulu. Tapi nanti tunggu saja sinyal-sinyalnya. Sudah saya sampaikan ke Gusti Purbaya, Kanjeng Gusti Ratu. Begitu ada sinyal, aku gerak,” urainya.
Baca Juga: GKR Timoer akan Laporkan Balik Sentana Dalem Keraton Solo yang Ngaku Dianiaya
Ditanya formula solusi yang ditawarkan seperti apa, Gibran ogah menjelaskan. Menurutnya, formula solusi itu sebuah strategi yang belum bisa dibeberkan ke publik. “Ini aku menunggu perintah saja. Untuk solusinya rahasia noh, strategi,” paparnya.
Namun Gibran cukup optimistis persoalan Keraton Solo bisa selesai dengan formula yang dia tawarkan itu. Walau dalam proses tersebut Gibran mengakui butuh keseriusan dan komitmen dari keluarga Keraton Solo. Dia menyatakan sekadar membantu.
Butuh Komitmen Keluarga Keraton
“Ora apa-apa, itu selesai nanti. Selesai. Tapi butuh keseriusan, komitmen dari keluarga yang di sana [Keraton Solo]. Saya hanya bantu saja, tidak ikut campur. Saya dari luar saja. [Solusi bisa diterima?] Ya nanti lah ya. Tapi ketoke oke sih,” tuturnya.
Baca Juga: GKR Timoer Rumbai Ungkap Sederet Keanehan dalam Kasus Pencurian di Keraton Solo
Lebih jauh Gibran mengakui konflik Keraton Solo adalah salah satu pekerjaan rumah (PR) dia yang belum selesai hingga saat ini. Sedangkan untuk PR lain di Solo satu per satu berhasil diselesaikan. Selain Keraton Solo, juga PR tanah Sriwedari.
“Oh iya, Keraton dan Sriwedari, dua itu. Habis itu rampung. Tunggu dulu, saya sudah ada solusinya, yang memutuskan biar beliau-beliau saja, saya tidak mau intervensi terlalu dalam. Saya kan bukan siapa-siapa, bukan darah biru atau apa,” tegasnya.
Seperti diketahui, kasus dugaan pencurian sempat menghebohkan Keraton Solo pada Sabtu (17/12/2022) siang. Kawanan pencuri itu disebut sempat menodongkan pisau ke arah abdi dalem.
Baca Juga: Proses Hukum Dugaan Penganiayaan oleh GKR Timoer Rumbai Dipastikan Jalan Terus
Lalu muncul pula kasus dugaan penganiayaan oleh GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani kepada salah seorang sentana dalem. Sentana dalem bernama KRA Christophorus Adityas Suryo Admojo Nagoro tersebut mengaku ditampar oleh GKR Timoer hingga kemudian lapor polisi.
GKR Timoer membantah kejadian tersebut sebagai penganiayaan dan siap melaporkan balik sentana dalem tersebut ke polisi
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ikut bersuara terkait memanaskan kembali situasi di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Situasi itu terutama terkait adanya kasus dugaan pencurian dan penganiayaan, Sabtu (17/12/2022).
Saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Solo, Senin (19/12/2022) sore, putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku sudah menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan di Keraton Solo. Tapi dia menyerahkan keputusan diterima atau tidak solusinya itu ke keluarga Keraton.
PromosiTokopedia Card Jadi Kartu Kredit Terbaik Versi The Asian Banker Awards 2022
“Iya, saya punya solusi, saya selalu punya solusi. Tapi kan yang bisa menyelesaikan itu ya internal keluarga beliau-beliau sendiri. Saya hanya menawarkan solusi. Dipakai boleh, enggak dipakai ya boleh,” tuturnya kepada wartawan.
Gibran mengaku sudah pernah menawarkan opsi solusi itu kepada otoritas Keraton Solo. Saat ini dia masih menunggu keputusan dari mereka terkait tawaran solusi tersebut. Bila memang sudah ada keputusan, dia menyatakan langsung bergerak.
“Sudah [pernah menawarkan solusi]. Ya ditunggu saja. Aku rung gerak. Saya menawarkan konsep saja dulu. Tapi nanti tunggu saja sinyal-sinyalnya. Sudah saya sampaikan ke Gusti Purbaya, Kanjeng Gusti Ratu. Begitu ada sinyal, aku gerak,” urainya.
Baca Juga: GKR Timoer akan Laporkan Balik Sentana Dalem Keraton Solo yang Ngaku Dianiaya
Ditanya formula solusi yang ditawarkan seperti apa, Gibran ogah menjelaskan. Menurutnya, formula solusi itu sebuah strategi yang belum bisa dibeberkan ke publik. “Ini aku menunggu perintah saja. Untuk solusinya rahasia noh, strategi,” paparnya.
Namun Gibran cukup optimistis persoalan Keraton Solo bisa selesai dengan formula yang dia tawarkan itu. Walau dalam proses tersebut Gibran mengakui butuh keseriusan dan komitmen dari keluarga Keraton Solo. Dia menyatakan sekadar membantu.
Butuh Komitmen Keluarga Keraton
“Ora apa-apa, itu selesai nanti. Selesai. Tapi butuh keseriusan, komitmen dari keluarga yang di sana [Keraton Solo]. Saya hanya bantu saja, tidak ikut campur. Saya dari luar saja. [Solusi bisa diterima?] Ya nanti lah ya. Tapi ketoke oke sih,” tuturnya.
Baca Juga: GKR Timoer Rumbai Ungkap Sederet Keanehan dalam Kasus Pencurian di Keraton Solo
Lebih jauh Gibran mengakui konflik Keraton Solo adalah salah satu pekerjaan rumah (PR) dia yang belum selesai hingga saat ini. Sedangkan untuk PR lain di Solo satu per satu berhasil diselesaikan. Selain Keraton Solo, juga PR tanah Sriwedari.
“Oh iya, Keraton dan Sriwedari, dua itu. Habis itu rampung. Tunggu dulu, saya sudah ada solusinya, yang memutuskan biar beliau-beliau saja, saya tidak mau intervensi terlalu dalam. Saya kan bukan siapa-siapa, bukan darah biru atau apa,” tegasnya.
Seperti diketahui, kasus dugaan pencurian sempat menghebohkan Keraton Solo pada Sabtu (17/12/2022) siang. Kawanan pencuri itu disebut sempat menodongkan pisau ke arah abdi dalem.
Baca Juga: Proses Hukum Dugaan Penganiayaan oleh GKR Timoer Rumbai Dipastikan Jalan Terus
Lalu muncul pula kasus dugaan penganiayaan oleh GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani kepada salah seorang sentana dalem. Sentana dalem bernama KRA Christophorus Adityas Suryo Admojo Nagoro tersebut mengaku ditampar oleh GKR Timoer hingga kemudian lapor polisi.
GKR Timoer membantah kejadian tersebut sebagai penganiayaan dan siap melaporkan balik sentana dalem tersebut ke polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Korban Gempa Myanmar Butuh Obat-obatan, Air Bersih hingga Tempat Tinggal
- Berikut Deretan Tokoh yang Kunjungi Open House Menteri Investasi Rosan
- Arus Mudik Tahun Ini Dinilai Paling Lancar dalam 25 Tahun Terakhir
- Gibran Ajak Anak-Anak Panti Asuhan di Solo Berbelanja Baju Lebaran
- Emak-Emak Naik Motor Nekat Ingin Masuk Tol Joglo di Prambanan
Advertisement

Anggota Kepolisian Polda DIY Terlibat Laka Lantas hingga Meninggal di Jalan Baru Gading Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Paus Buka Jalan Tiga Orang Jadi Santo, Salah Satunya dari Papua
- Ingin Berwisata di Hari Kedua Lebaran, Simak Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini
- Diancam Dibombardir Donal Trump, Begini Sikap Pemerintah Iran
- Korban Meninggal Akibat Pohon Tumbang di Lokasi Salat Id Bertambah
- Korban Meninggal Dunia Gempa Myanmar Capai 2.000 Orang
- Myanmar Umumkan Tujuh Hari Berkabung Nasional
- 10 Agenda Wisata Selama Libur Lebaran di Kota Solo
Advertisement
Advertisement