Advertisement
Waduh! Pakar Sebut Kasus Covid-19 China Potensi Melonjak Lagi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Media pemerintah China pada Minggu (11/12/2022) menyampaikan peringatan dari salah satu pakar kesehatan di negara itu bahwa ada potensi lonjakan kasus baru Covid-19 usai kebijakan pelonggaran pembatasan.
Adapun kekhawatiran masyarakat akan infeksi Covid-19 setelah pelonggaran membuat toko-toko dan restoran di Beijing menjadi sepi. Saat ini, China telah melonggarkan aturan untuk mengurangi tes Covid-19, mengizinkan orang dengan kasus positif Covid-19 untuk menjalani karantina di rumah, dan mengakhiri penguncian wilayah (lockdown) dalam skala besar.
Sementara itu, ahli epidemiologi terkemuka di China, Zhong Nanshan mengatakan pada Minggu (11/12/2022) bahwa varian Virus Omicron di China sangat mudah menular dan dapat menyebabkan lonjakan kasus baru.
"Mutasi Omicron (saat ini) sangat menular, satu orang dapat menularkan kepada 22 orang," kata Zhong Nanshan, penasihat utama pemerintah selama pandemi Covid-19, seperti dilansir dari CNA, Senin (12/12/2022).
Baca juga: Psikolog: Pasutri Tak Hanya Butuh Keintiman Fisik, tetapi Juga Emosional
Menurutnya, oleh karena penularan Virus Omicron sangat cepat, maka pencegahan apapun tetap akan sulit untuk memutus rantai penularan.
"Saat ini, epidemi di China, virus menyebar dengan cepat, dan dalam keadaan seperti itu, sekuat apa pun pencegahan dan pengendaliannya, akan sulit untuk sepenuhnya memutus rantai penularan," lanjutnya.
Sebelumnya, kebijakan Nol-Covid di China memicu protes nasional, karena telah menghancurkan ekonomi dan lockdown yang mengharuskan warga berada di rumah.
Akan tetapi, kini China menghadapi lonjakan kasus Covid-19, dengan jutaan lansia yang masih belum divaksinasi sepenuhnya, dan rumah sakit kini kekurangan dana untuk menangani pasien dalam jumlah besar.
Direktur Departemen Urusan Medis di Komisi Kesehatan Nasional, Jiao Yahui, mengatakan pada Jumat (9/12/2022) bahwa China memiliki tempat tidur unit perawatan intensif untuk 10.000 orang. Selanjutnya, ada 106.000 dokter dan 177.700 perawat akan dialihkan ke unit perawatan intensif untuk mengatasi lonjakan pasien Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Erick Thohir Optimistis Kontribusi Dividen BUMN pada 2024 Capai Rp80,2 Triliun
- Biar Dapat Tiket Indonesia vs Argentina Hari Kedua, Simak Info Penting Ini!
- Hukum Patungan Berkurban Sapi saat Hari Raya Iduladha Menurut Pandangan NU
- Sragen Award 2023 Jadi Puncak Peringatan Hari Jadi, Ini Daftar Pemenangnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kompol Ika Santi Jabat Wakapolres, Ini Sederet Rotasi Jabatan di Polres Bantul
Advertisement

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda
Advertisement
Berita Populer
- Gaji ke-13 PNS Cair Hari Ini, Cek Rinciannya
- Viral Pesawat Asing Parkir Setahun di Bandara Kertajati, Ini Penjelasan Kemenhub
- Simak Daftar Kalender Jawa Juli 2023 Lengkap dengan Weton
- Waskita Targetkan 243 Lelang di 2023, Incar Proyek Rp121,75 Triliun
- 30.000 Nakes Demo di Depan Gedung DPR Tolak RUU Kesehatan
- Hari Raya Iduladha 2023? Ini Jadwalnya versi Pemerintah dan Muhammadiyah
- KPK Periksa Brigita Manohara Sebagai Saksi Korupsi Bupati Mamberamo Tengah
Advertisement
Advertisement