Advertisement

Gunung Berapi Terbesar di Dunia Meletus di Hawaii, Muntahkan Lahar dan Abu Panas

Erta Darwati
Selasa, 29 November 2022 - 10:47 WIB
Bhekti Suryani
Gunung Berapi Terbesar di Dunia Meletus di Hawaii, Muntahkan Lahar dan Abu Panas Maui di Hawaii - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa di Hawaii meletus untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, memuntahkan lahar dan abu panas pada Senin (28/11/2022).

Muna Loa mengeluarkan awan panas dan asap yang sangat besar di puncaknya, dan memicu peringatan bagi warga sekitar bahwa situasi dapat berubah dengan cepat.

Advertisement

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), tekanan telah meningkat di Mauna Loa selama bertahun-tahun, dan melaporkan bahwa letusan dapat terlihat dari jarak 72 km, di Kota Kona, pantai barat pulau utama Hawaii.

Letusan gunung terjadi tak lama sebelum tengah malam pada Minggu (27/11/2022), di daerah cekungan di puncak gunung berapi, namun ahli vulkanologi mengatakan pada Senin (28/11/2022) bahwa lahar sekarang keluar dari retakan di sisi gunung.

"Letusan Mauna Loa telah bermigrasi dari puncak ke Zona Celah Timur Laut di mana celah memberi makan beberapa aliran lava," kata USGS di situs webnya, dilansir dari CNA, Selasa (29/11/2022).

Lembaga tersebut mengatakan bahwa saat ini tidak ada ancaman bagi orang yang tinggal di bawah zona letusan, tetapi penghentian bahwa gunung berapi itu mudah menguap.

"Berdasarkan peristiwa masa lalu, tahap awal letusan zona keretakan Mauna Loa bisa sangat dinamis, dan lokasi serta aliran lava dapat berubah dengan cepat," lanjut pihak lembaga itu.

BACA JUGA: Daftar Lengkap UMP 6 Provinsi di Jawa, Jateng dan Jabar Bersaing

Selain itu, para ahli juga meningkatkan bahwa angin dapat membawa gas vulkanik dan abu halus ke lereng, serta Rambut Pele.

Pele's Hair adalah nama yang diberikan untuk butiran halus kaca vulkanik yang terbentuk saat gelendong lava mendingin dengan cepat di udara.

Adapun yang dinamakan Pele, karena seperti dewi gunung api Hawaii, untaiannya bisa sangat tajam dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi kulit dan mata.

Pihak berwenang di Hawaii belum mengeluarkan perintah penangkapan apapun, meskipun lokasi puncak dan beberapa jalan di kawasan itu telah ditutup.

Selain itu, dua tempat perlindungan di wilayah sekitarnya telah dibuka sebagai upaya untuk tindakan pencegahan.

Ahli vulkanologi Robin George Andrews mengatakan letusan itu awalnya dapat diatasi, tetapi sekarang menyebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

BEDAH BUKU: Kuatkan Karakter dan Jiwa melalui Baca Buku

Sleman
| Senin, 14 Oktober 2024, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement