Advertisement
Gunung Berapi Terbesar di Dunia Meletus di Hawaii, Muntahkan Lahar dan Abu Panas
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa di Hawaii meletus untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, memuntahkan lahar dan abu panas pada Senin (28/11/2022).
Muna Loa mengeluarkan awan panas dan asap yang sangat besar di puncaknya, dan memicu peringatan bagi warga sekitar bahwa situasi dapat berubah dengan cepat.
Advertisement
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), tekanan telah meningkat di Mauna Loa selama bertahun-tahun, dan melaporkan bahwa letusan dapat terlihat dari jarak 72 km, di Kota Kona, pantai barat pulau utama Hawaii.
Letusan gunung terjadi tak lama sebelum tengah malam pada Minggu (27/11/2022), di daerah cekungan di puncak gunung berapi, namun ahli vulkanologi mengatakan pada Senin (28/11/2022) bahwa lahar sekarang keluar dari retakan di sisi gunung.
"Letusan Mauna Loa telah bermigrasi dari puncak ke Zona Celah Timur Laut di mana celah memberi makan beberapa aliran lava," kata USGS di situs webnya, dilansir dari CNA, Selasa (29/11/2022).
Lembaga tersebut mengatakan bahwa saat ini tidak ada ancaman bagi orang yang tinggal di bawah zona letusan, tetapi penghentian bahwa gunung berapi itu mudah menguap.
"Berdasarkan peristiwa masa lalu, tahap awal letusan zona keretakan Mauna Loa bisa sangat dinamis, dan lokasi serta aliran lava dapat berubah dengan cepat," lanjut pihak lembaga itu.
BACA JUGA: Daftar Lengkap UMP 6 Provinsi di Jawa, Jateng dan Jabar Bersaing
Selain itu, para ahli juga meningkatkan bahwa angin dapat membawa gas vulkanik dan abu halus ke lereng, serta Rambut Pele.
Pele's Hair adalah nama yang diberikan untuk butiran halus kaca vulkanik yang terbentuk saat gelendong lava mendingin dengan cepat di udara.
Adapun yang dinamakan Pele, karena seperti dewi gunung api Hawaii, untaiannya bisa sangat tajam dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi kulit dan mata.
Pihak berwenang di Hawaii belum mengeluarkan perintah penangkapan apapun, meskipun lokasi puncak dan beberapa jalan di kawasan itu telah ditutup.
Selain itu, dua tempat perlindungan di wilayah sekitarnya telah dibuka sebagai upaya untuk tindakan pencegahan.
Ahli vulkanologi Robin George Andrews mengatakan letusan itu awalnya dapat diatasi, tetapi sekarang menyebar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Resmi! Pemerintah Tetapkan 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, Ini Jadwalnya
- Gerindra Sebut Prabowo Mulai Panggil Calon Menteri pada Senin dan Selasa Ini
- Alasan Polda NTT Pecat Rudy Soik Setelah Mengungkap Penyelundupan BBM
- Industri Koran di California Meredup, Google Bakal Gelontorkan Rp1,7 Triliun
- Polisi Tangkap Mantan Caleg Sebarkan Video Asusila
Advertisement
Advertisement
Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- Insiden Speedboat Terbakar Tewaskan Cagub Maluku Utara, KNKT Turun Tangan
- Jangan Sampai Terlewat, Berikut Jadwal Tes SKD CPNS
- Siapa Bilang Menyenangkan? Berikut Dampak Negatif Bekerja secara WFH
- Gegara Pesawat Tak Berawak, Adik Kim Jong-un Ultimatum Korea Selatan
- PVMBG Imbau Warga Tidak Masuk Radius 2 Kilometer dari Gunung Raung
- PSSI Bantah Kabar Belum Layangkan Protes Resmi ke AFC
- Anies Baswedan Beri Kuliah Umum Tentang Demokrasi di Universitas Merdeka Madiun
Advertisement
Advertisement