Advertisement
Angka Covid-19 Terus Meroket, Wapres Sebut PPKM Bakal Dievaluasi
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin rapat koordinasi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan jajaran Satuan Tugas (Satgas) secara virtual dari kediaman resmi wapres di Jakarta, Rabu (28/7/2021). - Ist/Asdep KIP Setwapres)
Advertisement
Harianjogja.com, BADUNG – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengimbau masyarakat dapat merayakan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) dengan tertib dan tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes).
BACA JUGA : Angka Covid-19 di Jakarta Meroket
Advertisement
"Di setiap perayaan Idulfitri, Iduladha, Natal, Tahun Baru, itu ada pergerakan masyarakat yang lebih. Masyarakat jangan sampai abai, jangan sampai lalai, jangan sampai [lengah]. Ancaman [Covid-19] ini masih ada," kata Ma'ruf kepada wartawan, dikutip melalui rilis Sekretariat Wapres, Minggu (13/11/2022).
Apalagi, baru-baru ini kasus konfirmasi positif Covid-19 mukai alami lonjakan. Per Sabtu (12/11) kemarin kasus pasien positif bertambah 6.179 orang. Dengan demikian, total kasus Covid-19 sejak awal pandemi hingga kini mencapai 6.556.627 kasus.
Adapun, kasus aktif turut bertambah 1.407 pada Sabtu (12/11) sehingga akumulasi menjadi 49.300 kasus dengan tambahan 33 orang meninggal sehingga total kasus meninggal menjadi 159.068 orang, sedangkan 4.739 orang sembuh sehingga total 6.348.259 kasus sembuh.
Dia mengatakan pemerintah membuka peluang akan memberikan vaksinasi Covid-19 tambahan kedua atau booster kedua bagi masyarakat imbas melonjaknya virus Corona sub varian XBB belakangan ini.
"Dan yang sudah divaksin wajib, supaya di-booster. Bahkan sekarang ada pemikiran untuk booster-nya menambah booster lagi, dua kali booster-nya," ujarnya.
Ma'ruf turut meminta masyarakat segera melakukan vaksinasi tambahan alias booster pertama bila urung melakukannya, sebab dia menilai upaya ini penting untuk membentuk kekebalan pada diri sendiri dan kekebalan kelompok.
Ma'ruf turut memastikan pemerintah akan mengevaluasi kebijakan seputar PPKM dan levelnya di setiap daerah. Dia mengatakan sampai saat ini PPKM masih berada di level 1, apabila hasil evaluasi nantinya menunjukkan perlu penyesuaian, tentu pemerintah akan mengambil langkah ke depannya.
"Kami masih memberlakukan tingkat level 1 di berbagai daerah. Artinya kita masih tetap mewaspadai dan tidak mustahil kalau nanti ada kenaikan, mungkin kita evaluasi lagi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
100 Personel Brimob Polda DIY Dikirim Bantu Operasi Kemanusiaan Aceh
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Basarnas Hentikan Pencarian Korban Banjir Aceh, Beralih ke Pemantauan
- Perayaan Natal Dunia Serukan Perdamaian untuk Palestina dan Ukraina
- BNPB Nilai Modifikasi Cuaca Efektif Tekan Hujan di Sumatera
- Ketersediaan Telur Ayam Nasional Aman hingga Lebaran
- Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
- Prabowo Serukan Doa dan Solidaritas bagi Korban Bencana Saat Natal
- Volume Lalu Lintas 5 Ruas Tol Meningkat, Termasuk Jogja-Solo
Advertisement
Advertisement



