Advertisement

Promo November

KPK Datangi Lukas Enembe di Papua: Serius Tangani Perkara atau Main Mata?

Setyo Aji Harjanto
Jum'at, 04 November 2022 - 22:47 WIB
Bhekti Suryani
KPK Datangi Lukas Enembe di Papua: Serius Tangani Perkara atau Main Mata? KPK Sambangi Lukas Enembe di Papua: Serius Tangani Perkara atau Main Mata?. Gubernur Papua Lukas Enembe (kiri) tiba di gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/10)./ANTARA FOTO - Hafidz Mubarak A

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklaim kedatangan Firli Bahuri bersama tim penyidik dan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke rumah Gubernur Papua Lukas Enembe adalah bentuk keseriusan penanganan perkara.

Diketahui, Firli dkk menyambangi Lukas guna melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan sebagai tersangka suap dan gratifikasi proyek di Papua.

Advertisement

"Kedatangan KPK ke Papua sebagai bentuk upaya serius KPK untuk menuntaskan perkara ini. Sehingga untuk kepastian hukum kami harus memastikan kondisi kesehatan tersangka dimaksud. Untuk itulah dalam kegiatan pemeriksaannya diikutsertakan pula tim dokter KPK dan IDI," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, Jumat (5/11/2022).

Ali juga menjelaskan keikutsertaan Firli dalam kegiatan tersebut, dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KPK sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang yang berlaku.

Dia menyebut kegiatan tersebut dilakukan di tempat terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh berbagai pihak. Bahkan, kegiatan itu juga dipublikasikan kepada masyarakat.

BACA JUGA: Rekaman CCTV Kasus Klithih Gedongkuning Ketahuan Diubah, 7 Polisi Dilaporkan ke Propam

"Itu semua dalam rangka pelaksanaan asas keterbukaan dan kami pastikan tetap memperhatikan berbagai ketentuan perundang-undangan yang berlaku termasuk soal kode etik bagi insan KPK," kata Ali.

Bentuk Intervensi ke Penyidik

Mantan Pegawai KPK yang juga Ketua IM57+ Praswad Nugraha mengkritisi keputusan Firli menemui langsung Lukas Enembe di Papua.

Menurutnya, kedatangan Firli ke rumah Lukas Enembe dapat dinilai sebagai intervensi terhadap tugas penyidik. Dia mengatakan bahaw para penyidik KPK yang bertugas akan menjadi sungkan, bahkan mungkin malah menjadi segan dan takut, karena melihat pimpinan KPK bercengkrama dan beramah tamah dengan tersangka. 

Praswad juga menyebut drama keakraban Firli dengan Lukas, menunjukkan perlakuan khusus dan istimewa oleh pejabat negara terhadap tersangka korupsi. 

"Rasa keadilan ditengah masyarakat akan terciderai. Mengapa bisa calon tersangka diperlakukan seistimewa itu oleh KPK? Karena tidak semua rakyat bisa merasakan kehangatan sikap Firli yang sepertinya malah ditujukan untuk calon tersangka korupsi," kata Praswad dalam keterangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Warga Sleman yang Mencoblos dengan KTP-el Akan Dilayani Mulai Pukul 12.00 WIB

Sleman
| Senin, 25 November 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement