Advertisement
Renovasi Rumah Subsidi Tak Bisa Sembarangan, Ini Batasannya
Foto udara pembangunan perumahan bersubsidi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (2/9/2022). ANTARA FOTO - Mohamad Hamzah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Rumah subsidi menjadi pilihan yang disasar masyarakat dengan penghasilan terbatas untuk bisa memiliki hunian. Meski disebut terjangkau, properti ini memiliki aturan untuk penghuninya, salah satunya yaitu terkait batasan renovasi.
Interior Expert Pinhome, Shania Tahir mengatakan renovasi rumah subsidi cukup tricky, sebab banyak hal yang harus diperhatikan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Advertisement
"Kalau mau renovasi rumah subsidi nggak bisa sembarangan, ada aturannya," kata Shania, dikutip Selasa (1/11/2022).
Pertama, renovasi harus dilakukan secara bertahap. Pemilik rumah subsidi diberikan jangka waktu lima tahun untuk dapat merenovasi rumah sesuai keinginan.
Namun, dalam waktu lima tahun tersebut, pemilik rumah tidak diperbolehkan mengubah bentuk bagian depan rumah atau fasad dan dilarang mengubah rumah menjadi bertingkat.
BACA JUGA: Satker PJN: Banyak Titik Titik Rawan Longsor di Jalur Patuk-Piyungan Belum Bertalut
"Ada jangka waktunya, lima tahun, dalam jangka waktu tersebut pemilih rumah tidak boleh mengubah fasad atau menambah tingkat rumah. Yang diperbolehkan hanya renovasi minor seperti membuat dapur, pasang pagar," ujarnya.
Shania menuturkan, aturan tersebut bisa menjadi suatu kelebihan. Pasalnya, jika merenovasi rumah secara bertahap artinya dana yang dibutuhkan pun tidak langsung besar.
Aturan kedua, renovasi rumah subsidi harus sesai dengan ketentuan maksimal luas tanah. Dalam hal ini, luas rumah tanah tidak boleh lebih dari 200 meter persegi.
Ketiga, pemilik rumah dilarang untuk melakukan bongkar total, merobohkan bangunan meski dengan maksud untuk memperbaiki suatu bagian.
“Aturan ini dibuat karena ada alasannya. Rumah subsidi diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, (pembayarannya) disubsidi oleh pemerintah, maka sudah selayaknya tidak melakukan renovasi besar di awal kredit,” ujarnya.
Jika membongkar habis rumah subsidi, artinya pemilik rumah akan mengeluarkan biaya yang mendekati atau sama dengan harga bangunan awal rumah subsidi, maka akad laporan data yang disetorkan tidak sesuai dengan syarat permohonan rumah subsidi.
Di samping batasan tersebut, pemilik rumah subsidi masih bisa merenovasi atap rumah. Shania mengatakan kebanyakan rumah subsidi memiliki masalah yang sama yaitu kebocoran.
Renovasi atap diizinkan jika terdapat masalah konstruksi bangunan sehingga air merembes saat hujan. Pemilik rumah dapat mengecek ulang pemasangan atap rumah subsidinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Ini Peta Kerawanan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Gunungkidul
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Penerima MBG Sentuh Angka 40 Juta di Akhir Oktober 2025
- Droping Air Bersih di Gunungkidul Dihentikan
- Masyarakat Diimbau Tak Tergiur Tawaran Lowongan Kerja di Medsos
- KPK Sita Mata Uang Asing di Korupsi Kuota Haji Era Menag Yaqut
- Penentuan UMK 2026, Survei KHL Sleman Hanya Dilakukan Semester II
- Rusia Sambut Baik Bergabungnya Timor Leste ke ASEAN
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



