Advertisement
Mumpung Masih Muda, Segera Mendaftar Haji!
Advertisement
JOGJA-Animo umat Islam di Indonesia untuk menjalankan ibadah haji sangat tinggi. Jutaan orang masuk dalam daftar tunggu keberangkatan. Di sejumlah daerah, daftar tunggu mencapai 30 tahun, bahkan ada yang hingga 40 tahun. Tentu saja, ini akan menjadi persoalan tersendiri bagi calon jemaah haji, terutama mereka yang barus bisa mendaftar di usia tua.
Bisa jadi, saat mendaftar haji di usia tua maka keberangkatan jemaah bisa dipastikan sudah dalam kategori lanjut usia. Apalagi jika yang bersangkutan tidak dalam kondisi fit atau memiliki riwayat penyakit tertentu. Akibatnya, ibadah sunah dan wajib tidak bisa dilaksanakan secara maksimal mengingat ibadah haji banyak membutuhkan kekuatan fisik. Maka dari itu, sangat dianjurkan pada saat usia masih muda untuk segera mendaftarkan ibadah haji. Pertimbangannya, pada saat jemaah berangkat usianya belum terlalu tua atau masih memiliki kekuatan fisik yang memadai.
Advertisement
Salah satu jemaah haji berusia muda adalah Tedy Priyonugroho. Teddy mengaku berangkat haji di usia 36 tahun, tepatnya tahun 2019. Dia berangkat bersama isterinya yang usianya juga hampir sama. Pada saat mendaftar haji dirinya masih berusia 27 tahun dan ketika itu waktu tunggu jemaah calon haji masih sembilan tahun. “Saat mendaftar, daftar tunggu keberangkatan masih sembilan tahun. Bandingkan, kalau sekarang sudah sekitar 30 tahun,” ujar Teddy, warga Serengan, Solo dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (1/11/2022).
Menurutnya usia menjadi faktor penting dalam menjalani ibadah haji karena haji sebagian besar merupakan ibadah fisik. Jemaah akan merasakan cuaca yang berbeda dengan Indonesia. Kondisi tersebut tentu saja berdampak pada kekuatan fisik atau kesehatan.
Dia mencontohkan ketika berada di Mina, tentu sangat berat bagi jemaah lanjut usia karena di lokasi tersebut harus berpanas-panasan dan berjalan kaki jauh saat menjalankan lempar jumroh. Sedikit berbeda ketika masih berusia muda, masih memiliki kekuatan cukup untuk menjalani proses tersebut.
“Bagi mereka yang lanjut usia tentu itu berpengaruh dari sisi kesehatan, tetapi bukan berarti yang muda lebih sehat, bukan. Bisa saja yang muda juga sakit. Tetapi usia muda recovery-nya lebih cepat, kalau sepuh recovery butuh waktu. Apalagi yang memiliki penyakit sehingga mobilitasnya juga terbatas,” katanya.
Dia merasakan usia muda memang memiliki peran penting dalam setiap regu jemaah haji. Karena yang muda memiliki fisik yang relatif kuat sehingga diharapkan bisa membantu bagi jemaah yang berusia tua. Dia menyarakan, jika diberikan kemampuan menunaikan ibadah haji, sebaiknya sejak usia muda mendaftar haji.
“Waktu itu yang muda-muda ditunjuk jadi ketua regu. Harapannya yang muda ini bisa membantu yang sepuh-sepuh, karena setiap regu itu usianya sangat beragam,” ujarnya.
Menurut dia selama di Mekah banyak sekali ibadah yang membutuhkan aktivitas fisik termasuk saat berangkat dari pondokan ke Masjidil Haram, thowaf, sai atau lari-lari kecil dari Shofa menuju Marwa sebanyak tujuh kali.
Salah satu jemaah haji sepuh adalah Sumarni. Dia mengaku saat berangkat haji pada 2019 usianya sudah 74 tahun. Dia merasa bersyukur masih diberi fisik yang cukup baik sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar, baik thowaf, sai maupun saat puncak ibadah haji di Arofah dan juga lempar jumroh berjalan dari Mina menuju Jamarat. “Alhamdulillah saya bisa menjalankan meskipun usia saya saat itu 74 tahun,” ujar warga Serengan, Solo ini.
Meski demikian, saat berjalan kaki dari Mina ke Jamarat untuk melempar jumrah dia harus berhenti beberapa kali untuk istirahat. “Saya dan jemaah lain sudah tua harus beberapa kali berhenti saat hendak lempar jumrah. Ibadah haji ini banyak membutuhkan kekuatan fisik.
Ini benar-benar saya rasakan. Waktu itu modal saya semangat dan yakin bisa. Mungkin ini yang juga jadi kekuatan,” ungkap Sumarni.
Dia mencontohkan ada salah satu jemaah yang tidak bisa menjalankan ibadah secara maksimal karena sudah sepuh. Bahkan ada yang harus menggunakan kursi roda dan harus didampingi jemaah yang lain atau petugas saat beribadah. Maka dari itu, dia menganjurkan kepada anak-anak muda yang memiliki kemampuan keuangan untuk segera mendaftar haji dan tidak perlu menunggu tua saat mendaftar. “Masa tunggunya katanya lebih dari 30 tahun. Kalau mendaftar sudah tua, lalu kapan berangkatnya,” kata Sumarni.
Jika bisa berangkat di usia muda, harapannya masih memiliki kekuatan fisik yang memadai dan bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji baik yang wajib maupun yang sunah. “Kalau masih muda, tentunya bisa membantu jemaah lainnya yang sudah tua,” beber dia.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
- From Zero to Hero, Ini Profil Komang Teguh Pahlawan Kemenangan Garuda Muda
- Talkshow Spesial Hari Kartini: Kembangkan Skill untuk Hadapi Ragam Tantangan
Berita Pilihan
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPU Jogja Koordinasi dengan Disdukcapil untuk Susun Data Pemilih Pilkada 2024
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
- Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Advertisement
Advertisement