Advertisement
Status Pendemi Hanya Bisa Dicabut oleh WHO

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menegaskan hanya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berwenang dalam pencabutan status pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Dicky untuk meluruskan persepsi masyarakat mengenai pihak yang berwenang dalam penetapan perubahan status pandemi menjadi endemi.
Advertisement
"Kewenangan penetapan status pandemi dan pencabutannya berada di bawah kewenangan WHO, bukan kepala negara, bukan juga presiden negara adikuasa. Bahkan bukan juga lembaga internasional lainnya," terang Dicky kepada Bisnis.com pada Kamis (22/9/2022).
Dicky menerangkan, kewenangan yang dimiliki WHO itu bahkan telah diatur dalam konvensi internasional yang disebut International Health Regulation (IHR).
Oleh karena itu, meskipun sejumlah negara telah mendeklarasikan kemenangannya atas virus Covid-19, jika WHO masih belum mencabut status pandemi tersebut, maka virus Covid-19 masih menjadi penyakit yang berbahaya dan harus menjadi perhatian global.
Di sisi lain, Dicky mengimbau pemerintah Indonesia untuk tidak terburu-buru ataupun merasa tertinggal jika telah banyak negara lain yang menyatakan kemenangan atas Covid-19. Pasalnya, Indonesia masih harus terlebih dahulu memenuhi sejumlah syarat suatu negara dapat melepaskan status pandemi dan beralih ke endemi.
Syarat-syarat tersebut antara lain adalah tingkat penularan Covid-19 yang berada di bawah 1 persen, positivity rate di bawah 5 persen, tingkat perawatan kasus Covid-19 di rumah sakit berada di bawah 5 persen, angka kematian di bawah 3 persen, capaian vaksinasi dua dosis minimal 70 persen dari total penduduk, serta keberhasilan seluruh wilayah untuk berada pada level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
BACA JUGA: Hanya Bayar Rp12.000 per Bulan, Warga Desa di Kulonprogo Bisa Nikmati Listrik Tanpa Batas
Diketahui bahwa peralihan status pandemi menuju endemi kembali menjadi sorotan masyarakat setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa pandemi Covid-19 di AS telah berakhir.
"Kami masih memiliki masalah dengan Covid-19, kami masih melakukan banyak perkerjaan untuk itu. Tetapi pandemi sudah berakhir," jelas Biden dikutip dari The Guardian, Kamis (22/9/2022).
Biden juga menyebut bahwa inflasi di negara pimpinannya tersebut juga akan berada di fase yang terkendali. Menurutnya, AS akan menghindari resesi dengan terus memacu pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI-Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini, Jumat 4 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Innalillahi, Direktur Rumah Sakit Indonesia Gugur Bersama Keluarganya Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
Advertisement
Advertisement