Advertisement
Aroma Indonesia-Malaysia di Roti John YK
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ungkapan bahwa ‘jenis teman merupakan bagian dari perubahan masa depan’ mungkin benar-benar terjadi pada Anggit Raharja. Saat menjalani pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas, dia juga berkegiatan di pesantren.
Di pesantren ini lah dia bertemu banyak jenis teman, termasuk beberapa orang dari Malaysia. Mungkin kala itu Anggit belum begitu merasakan ‘keuntungan’ memiliki teman dari Malaysia. Barulah beberapa tahun berselang, tepatnya saat hendak membuka usaha Roti John YK, jejak pertemanan Anggit semasa pesantren menjadi penting.
Advertisement
Tentang roti john YK berawal
Saat masih kuliah, tepatnya tahun 2016, Anggit mulai bekerja paruh waktu di café. Pekerjaan ini membuka matanya akan potensi usaha yang menjanjikan di dunia kuliner. Setahun berselang, dia memutuskan membuka usaha sendiri.
Kala itu, usaha thai tea menjadi pilihan pertama membuka usaha. Sempat berjalan cukup baik, hingga trend thai tea merebak luas di Jogja dan sekitarnya. “Seiring makin populernya thai tea saat itu, saingan jualan juga makin banyak, ibarat usaha ini udah red ocean,” kata Anggit, saat ditemui oleh Tim Jelajah Kuliner: Merawat Masakan Warisan Leluhur di depan Alfamart Jalan Godean, Sleman, Kamis (15/9/2022). Jelajah kuliner ini merupakan kerja sama antara Harian Jogja, Alfamart, dan Badan Otorita Borobudur.
Setelah ceruk usaha thai tea mulai padat, Anggit mulai memikirkan lini usaha kuliner lain. Bermodalkan referensi di Youtube dan lainnya, dia menemukan makanan bernama roti john. Roti khas Malaysia ini berbentuk panjang dengan unsur seperti telur, daging, dan sayuran. Konon, roti john sudah ada di Malaysia sejak tahun 1979-an.
BACA JUGA: Album 'Kenduri' Rara Sekar: Hidangan Musik dan Gerakan Menghargai Alam
Memasuki tahun 2018, Anggit mulai meramu resep roti john. Di sinilah peran teman Malaysia-nya mulai penting. Lantaran roti john berasal dari Malaysia, maka nama bahan pun khas negari jiran tersebut. Anggit perlu bertanya arti bahan-bahan yang dia dapat di internet dengan teman Malaysia yang dia kenal semasa di pesantren.
“Waktu itu nyari resep, trial and error sampai empat bulan. Baru setelah dapet resep yang sekiranya pas, berani buka Roti John ini,” kata pemuda yang sebelumnya kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta Prodi Managemen Pemasaran angkatan 2010.
Meski tahun itu penjual roti john dengan berbagai merk sudah ada sekitar 15 orang di Jogja, namun bagi Anggit ini masih tergolong aman, atau istilahnya blue ocean. Agar punya ciri khas Jogja, dia menamai merk dagangnya Roti John YK.
Pria berusia 26 tahun memulai penjualan rotinya melalui event-event seperti sunday morning, event konser, pameran, dan lainnya. Namun setelah dirasa perlu penjualan yang konsisten, dia memutuskan menyewa lapak di depan Alfamart Anggajaya, Condong Catur, Depok, Sleman.
“Pengajuan nyewa lapak di depan Alfamart gampang banget, awalnya kaget, aku kira susah atau gimana. Tinggal ajukan mau jualan apa, nyerahin fotocopy KTP, sama materai dan uang sewa. Itu aja,” kata Anggit.
Pada hari pertama buka usaha Roti John YK, hanya tiga potong roti yang terjual. Kala itu dia masih mengurus sendiri. Namun usaha Anggit perlahan mulai berkembang. Hingga kini dia memiliki enam outlet yang semuanya berada di depan Alfamart. Pernah saat sedang ramai, satu outlet bisa menjual 100 potong roti. Ramainya konsumen Alfamart sedikit banyak berdampak pada penjualan Roti John YK.
Layaknya hidup, usaha juga kadang naik-turun. Dalam usaha roti, Anggit merasakan betul goncangan usahanya saat pandemi Covid-19 melanda. Awal-awal pandemi, penjualannya menurun. Untungnya, hal ini direspon oleh managemen Alfamart dengan meringankan biaya sewa.
BACA JUGA: Ada Pembangunan Jembatan, Omzet Sate Pak Pong Turun Drastis
Saat pandemi sedang parah-parahnya, para Usaha Kecil Menengah yang berjualan di depan Alfamart tidak perlu membayar sewa selama beberapa bulan. Setelah pandemi mulai mereda, masih ada potongan 50 persen harga sewa.
“Saat ada keluhan seperti air keran bocor atau listrik bermasalah, enggak sampai 24 jam lapor, managemen Alfamart langsung merespon,” katanya.
Meski dihempas pandemi, Anggit memutar otak untuk tetap mempertahankan usahanya. Dia memaksimalkan penjualan secara online melalui ojek online. Dengan perlahan, penjualan setelah pandemi mulai membaik, sekitar 25 potong roti sehari.
Saatnya membuat cerita
Enam tahun menjalankan usaha membuat Anggit memetik beberapa prinsip dalam usaha. Selain persisten, pengusaha juga perlu terus menyesuaikan produknya dengan target sasaran. Roti john di Malaysia umumnya rasa gurih. Namun lantaran di Jawa, khususnya Jogja, Anggit menambah varian rasa manis.
“Orang Jawa umumnya suka manis, jadi lebih enak kalau ada varian rasa manis,” kata Anggit.
Selain modifikasi rasa, pemasaran dan promo juga penting diperhatikan. Pengusaha perlu fleksibel dengan keadaan sekitarnya. Namun perlu diperhatikan, perlu ada tujuan yang jelas dari setiap upaya.
Kini yang lebih menjadi pekerjaan rumah Anggit yaitu mengedukasi arti roti john. Masih banyak yang belum paham, apabila roti john merupakan jenis makanan bukan merek. “Roti john itu sama seperti martabak. Dia jenis makanan bukan merek tertentu,” katanya.
Roti john merupakan roti panjang dengan isian telur, daging, san sayur. Bentuknya yang panjang bisa untuk dimakan beberapa orang. Selain lebih hemat, bentuk ini bisa menjadi ajang untuk makan bersama keluarga atau sesama teman.
Tentu edukasi ini memerlukan waktu yang panjang. Martabak mungkin sudah lebih popular dengan berbagai cerita masa lalunya. “Kini saatnya roti john untuk membuat ceritanya sendiri,” kata Anggit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement