Advertisement
Luhut Minta Masyarakat Jangan Langsung Menolak Wacana Jokowi 3 Periode, Begini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta masyarakat Indonesia tak langsung menolak soal wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga periode.
Luhut mengaku kecewa dengan sikap masyarakat karena langsung marah dengan gagasan tersebut. Padahal, lanjutnya, perbedaan ide maupun gagasan seharusnya dihargai.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
“Ini sharing kepada publik, untuk melihat ini ada pikiran begini. Tapi jangan terus marah, ini saya kecewa itu kadang-kadang terus marah, ‘Oh ini Luhut mau begini, begini.’ Saya bilang, ‘Eh kau jangan sembarangan ngomong. Ide itu harus kau hargai kalau kau betul intelektual. Kau juga harus bisa menerima perbedaan’,” ujar Luhut saat berbincang dengan Rocky Gerung dalam kanal YouTube RGTV channel ID, Rabu (21/9/2022).
Dia menyarakan agar masyarakat membaca kembali kembali ide para pendiri bangsa atau the founding fathers. Mereka saja, lanjutnya, sempat mengubah sistem pemilu dengan mengangkat Soekarno menjadi presiden seumur hidup.
Luhut juga mencontohkan Jerman, yang mana tidak ada pembatasan masa jabatan kanselir, jika memang selama empat tahun sekali terus terpilih. Meski begitu, dia mengingatkan, ide tersebut perlu disesuaikan dengan situasi Indonesia sekarang.
“Saya hanya terus berpikir, the founding father kita dulu kok bilang tanpa batas. Tapi itu apakah cocok? Ya mungkin perlu kita adakan penyesuaian di sana-sini. Kita liat di tempat lain, di mana, seperti di Jerman. Kan enggak salah juga, kenapa mesti terus marah? Saya heran,” jelasnya.
BACA JUGA: Ada Pembangunan Jembatan, Omzet Sate Pak Pong Turun Drastis
Di samping itu, dia juga mengingatkan bahwa Presiden Jokowi tak pernah mendorong agar kosntitusi diubah. Menurut Luhut, saat Jokowi memperbolehkan wacana tiga periode berkembang, orang nomor satu di Indonesia itu hanya tak ingin membatasi hak demokrasi masyarakat, sebab masyarakat yang memulai wacana tersebut.
“Ya tapi presiden tidak pernah mengatakan, mendorong adanya konstitusi supaya berubah, ndak pernah. Enggak pernah itu. Tapi bahwa yang dia benarkan kalau rakyat berdikusi pengen mau tiga periode, mau empat periode, itu hak rakyat,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Dianggap Sukses Kurangi Emisi dari Sektor Kehutanan, Indonesia Terima Rp718 Miliar
- Akhirnya, Ruben Onsu Lolos dari Gugatan Rp100 Miliar
- 2023, DPUPKP Bantul akan Aspal 39 Ruas Jalan
- Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Bergetar Sampai 1,5 jam
- Foto Bangunan di Turki Sebelum dan Sesudah Diluluhlantakkan Gempa
Advertisement

Bupati Sleman: Selamat Hari Pers Nasional, Semoga Lebih Istikamah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Erdogan Umumkan Keadaan Darurat Selama Tiga Bulan untuk Cari Korban Gempa
- Foto Bangunan di Turki Sebelum dan Sesudah Diluluhlantakkan Gempa
- Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Praktisi Mengajar, Minat?
- Jalan Menuju Proyek Tol Jogja Solo Banyak Rusak, Bupati Panggil PT JMM
- Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Bergetar Sampai 1,5 jam
- Kementerian Perdagangan Temukan Perusahaan Tak Distribusikan Minyakita
- Polri Masih Cari Pilot dan Penumpang Susi Air
Advertisement
Advertisement