Advertisement

Pengakuan Bos Maskapai Sulit Beri Harga Tiket Pesawat Murah

Anitana Widya Puspa
Senin, 22 Agustus 2022 - 18:47 WIB
Bhekti Suryani
Pengakuan Bos Maskapai Sulit Beri Harga Tiket Pesawat Murah AirAsia - Bloomberg

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - AirAsia Indonesia mengaku sulit untuk memberikan diskon untuk mewujudkan harga tiket pesawat murah dalam kondisi ekonomi global saat ini.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Y. Sinaga melihat situasi global saat ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya. Alasannya, persoalan belum pulihnya kapasitas penerbangan dan tingginya harga avtur masih membayangi maskapai.

Advertisement

Dengan kondisi tersebut, maskapai juga masih kesulitan untuk menggelar atau mengobral tiket murah seperti yang sebelum dilakukan. Vera hanya berharap gonjang-ganjing situasi ekonomi global tidak berkepanjangan.

"Kondisinya kelihatannya masih enggak banyak berubah dari sebelumnya. Dalam kondisi sekarang memang susah sekali untuk tiket murah karena harga minyak dan kapasitas," ujarnya, Senin (22/8/2022).

Kendati demikian, Vera tetap optimistis untuk mendorong maskapai terbang lebih tinggi setelah berkutat dengan pagebluk selama 2 tahun belakangan.

"Tapi kami kan udah survive selama 2 tahun pandemi. Jadi setelah Covid-19, Kami pasti bisa mengatasi masalah-masalah lainnya," imbuhnya.

BACA JUGA: Rute Penerbangan Internasional YIA Ditambah ke Singapura, Malaysia, hingga Turki

Sementara itu pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (JAPRI) Gerry Soejatman menilai merupakan hal yang wajar apabila tarif tiket pesawat mahal pada saat tingkat permintaan tinggi. Maskapai, sebutnya, saat ini sedang berupaya meraup untung untuk membayar hutang dan piutang akibat kerugian selama 2 tahun pandemi. Justru, kata dia, dengan semakin cepat maskapai pulih, tarif tiket bisa kembali normal. Pasalnya, semakin cepat pulih, maskapai bisa menambah kapasitas yang kemudian secara berangsur berimbas kepada penurunan tarif tiket pesawat

"Kalau diskon, siapa yang mau nanggung beban loss of revenue dari diskon tersebut. Lagipula, kalau harga masih di atas TBB kan namanya bukan diskon," tekannya.

Menurutnya memang harapan satu-satunya agar biaya maskapai bisa turun adalah berhentinya perang Ukraina dan Rusia. Selain tentunya memberikan subsidi harga avtur.

Sementara itu, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan PT Pelita Air Service (PAS) mengklaim telah melakukan sejumlah upaya untuk menstabilkan harga tiket pesawat.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan upaya promosi dan diskon tiket pesawat sudah sering diterapkan oleh perseroan. Bahkan sebelum adanya arahan dari Kemenhub untuk meningkatkan upaya promosi dan diskon untuk menurunkan tarif tiket.

"Kalau upaya promosi dan diskon kami sudah sering. Ini juga kami lagi ada promo," ujarnya.

Dia mencontohkan, belum lama ini maskapai pelat merah tersebut menggelar Sales Office Travel Fair (SOTF) 2022 yang akan mulai berlangsung dari 15 Agustus hingga 21 Agustus 2022 di seluruh kantor penjualan Garuda Indonesia yang tersebar di domestik dan international.

Menurutnya, melalui Sales Office Travel Fair 2022 ini, Garuda Indonesia memberikan penawaran menarik berupa potongan harga khusus hingga 15 persen.

Adapun beberapa rute domestik yang turut mendapatkan penawaran menarik di antaranya Jakarta – Labuan Bajo pp mulai Rp1,7 jutaan, Jakarta-Lombok pp mulai Rp2,5 jutaan, Jakarta – Makassar pp mulai Rp3,2 jutaan, Jakarta – Balikpapan pp mulai Rp2,7 jutaan, Jakarta Manado pp mulai Rp4,3 jutaan

Sementara itu, Direktur Utama Pelita Air Services (PAS) Dendy Kurniawan juga menyatakan telah menjalankan skema penetapan harga tiket yang bervariasi. Selain penerapan tarif yang disesuaikan dengan hari dan jam penerbangan, PAS juga membuka peluang kerja sama block seat dengan pemerintah daerah.

Tarif kami sesuai dynamic pricing strategy, tergantung harinya. Soal kerjasama dengan Pemda tentunya kami menyambut baik apabila memang ada Pemda yang menginginkan block seat," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kepada maskapai penerbangan untuk melakukan upaya efisiensi dan inovasi untuk mengelola harga tiket pesawat lebih terjangkau.

Menhub pun menyarankan maskapai penerbangan, memberikan diskon dan tarif yang lebih murah pada waktu tertentu, dan sejumlah inovasi lainnya.

Selain itu dia juga menyarankan, maskapai melakukan upaya bersama dengan pemerintah daerah (pemda) untuk memaksimalkan keterisian penumpang di waktu-waktu tertentu.

Menhub mencontohkan pada hari kerja, seperti Rabu siang, okupansi rata-rata pesawat hanya 50 persen. Dengan demikian, maskapai harus mempromosikan diskon atau menurunkan harga karena permintaan yang rendah.

Melalui skema itu, masyarakat bisa memanfaatkan sejumlah periode tertentu tersebut untuk mendapatkan tiket yang lebih murah.

Langkah itu diyakini dapat menjaga tingkat keterisian penumpang dan membuat harga tiket menjadi stabil. Sementara itu, secara kumulatif pendapatan maskapai meningkat dan akan memberi ruang agar tidak mengenakan tarif batas atas pada waktu puncak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement