Advertisement
Catat! Pakai Video Farel Prayoga 'Ojo Dibandingke' di Istana Wajib Bayar!
![Catat! Pakai Video Farel Prayoga 'Ojo Dibandingke' di Istana Wajib Bayar!](https://img.harianjogja.com/posts/2022/08/19/1109320/profil-farel.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kemenkumham mencatatkan hak cipta dan perlindungan seni pertunjukan penyanyi cilik Farel Prayoga menyanyikan lagu Ojo Dibandingke di Istana Negara pada 17 Agustus 2022.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly telah menyerahkan surat pencatatan dengan nomor EC00202254496 kepada Farel. Dokumen itu merupakan pencatatan karya cipta dengan judul ciptaan ‘Penampilan sebagai Penyanyi Cilik pada Acara Upacara Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke-77 di Istana Negara’.
Advertisement
Surat pencatatan yang diterima Farel masuk dalam jenis Pentas Musik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28/2014 tentang Hak Cipta, pentas musik adalah suatu pertunjukan musik langsung di depan penonton.
"Ini sebagai bentuk respon cepat saya sebagai Menkumham dalam melindungi karya cipta seni pertunjukan milik Farel," ujar Yasonna melalui keterangan resmi, dikutip pada Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Farel Prayoga Nyanyikan Lagu Ojo Dibandingke, Presiden Jokowi Terkekeh
Dia menjabarkan bahwa Farel secara resmi mengantongi hak kekayaan intelektual (HAKI) atas pertunjukannya di Istana Negara, ketika membawakan lagu Ojo Dibandingke. Oleh karena itu, menurut Yasonna, Farel berhak menerima royalti atas setiap penggunaan video pertunjukkan itu oleh pihak lain.
Yasonna mengimbau agar pihak-pihak lain membayar kepada Farel ketika hendak menggunakan video pertunjukkan tersebut. Dia melarang seluruh pihak sembarang mengutip video Farel, karena hak ciptanya sudah dilindungi undang-undang.
Tidak hanya Farel, Kemenkumham pun mencatatkan lagu Ojo Dibandingke dengan surat nomor EC00202254505 atas nama Agus Purwanto atau Abah Lala, pencipta lagu tersebut. Yasonna mengapresiasi karya ciptaan Abah Lala yang berhasil membuat Presiden Joko Widodo dan banyak pejabat negara bergoyang di Istana.
"Dia juga diharapkan dapat menginspirasi para pelajar di Indonesia untuk berkarya sejak dini dan menghargai serta melestarikan lagu-lagu kesenian tradisional. Biasanyakan anak seumuran Farel senangnya dengan lagu KPop," ujar Yasonna.
Pelindungan hak cipta memang otomatis melekat pada penciptanya setelah ide ataupun karyanya tersebut diwujudkan dalam bentuk nyata dan diumumkan ke publik. Namun, hak cipta dari suatu karya tentunya penting untuk dicatatkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham.
Surat pencatatan hak cipta juga berfungsi sebagai salah satu alat bukti saat terjadi pelanggaran. Hal ini seperti yang tertuang dalam UU 28/2014 tentang Hak Cipta pada Pasal 5 Ayat (1), (2), dan (3) mengenai adanya pelindungan hak moral yang melekat secara abadi pada diri pencipta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement