Advertisement
Di Skotlandia, Perempuan Bisa Dapat Pembalut Menstruasi Gratis

Advertisement
Mulai Senin (15/08/2022), Skotlandia akan menyediakan pembalut dan tampon menstruasi secara gratis. Negara ini menjadi negara pertama di dunia yang memiliki kebijakan tersebut.
Berdasarkan Period Products (Free Provision) Act atau Undang-Undang Skotlandia tentang Produk Menstruasi, dewan dan penyedia pendidikan akan diwajibkan secara hukum untuk membuat produk menstruasi secara gratis. Krisis biaya hidup yang semakin tinggi membuat pemerintah memberi akses gratis terhadap produk menstruasi seperti pembalut dan tampon.
Advertisement
Dikutip dari media Skotlandia, The National, Sekretaris Keadilan Sosial Shona Robison menuturkan bahwa menyediakan akses ke produk menstruasi gratis merupakan dasar untuk kesetaraan dan martabat, serta menghilangkan batasan finansial untuk mengaksesnya. "Ini lebih penting dari sebelumnya pada saat orang membuat pilihan sulit karena krisis biaya hidup dan kami tidak pernah ingin siapa pun berada dalam posisi di mana mereka tidak dapat mengakses produk menstruasi," ujarnya.
Sejak 2017, Pemerintah Skotlandia telah menginvestasikan lebih dari 27 juta poundsterling untuk mendanai akses di berbagai pengaturan publik dan undang-undang baru untuk memperkuat kemajuan ini. Kemudian, mulai 2018, pemerintah negara itu telah melakukan aksi terobosan dengan menyediakan produk menstruasi gratis untuk siswa di semua sekolah, perguruan tinggi, dan universitas.
"Kami bangga menjadi pemerintah nasional pertama di dunia yang mengambil tindakan seperti itu. Pekerjaan yang kami lakukan di Skotlandia terus menjadi yang terdepan di dunia, melampaui penyediaan produk gratis," lanjutnya.
Pembalut gratis dapat diperoleh melalui tempat yang telah ditunjuk yang bisa diketahui melalui aplikasi seluler PickupMyPeriod. Aplikasi itu diluncurkan awal tahun ini oleh perusahaan sosial Hey Girls dengan dukungan Pemerintah Skotlandia.
Celia Hodson, pendiri Hey Girls, mengatakan Undang-Undang Produk Menstruasi menunjukkan bahwa Skotlandia memimpin dalam pengakuan bahwa produk menstruasi bukanlah barang mewah dan harus tersedia secara bebas untuk semua orang.
“Melalui aplikasi PickupMyPeriod, kami bekerja untuk memastikan tidak ada seorang pun di Skotlandia yang dibiarkan tanpa akses ke produk menstruasi dan sedang dalam perjalanan untuk mencapainya dengan lebih dari 1.000 lokasi untuk diserahkan ke pengguna," kata Hodson.
Jaringan ini akan terus berkembang dan UU tersebut akan membantu banyak perempuan yang membutuhkan. Undang-undang tersebut didasarkan pada Peraturan Skotlandia tentang Produk Menstruasi di Sekolah yang mulai berlaku pada Oktober 2020. Peraturan itu menempatkan tugas pada otoritas lokal dan sekolah yang dibantu hibah untuk menyediakan produk gratis bagi siswa.
BACA JUGA: Siap-Siap! Pemerintah Bakal Naikkan Harga Pertalite
Pemerintah Skotlandia sendiri telah menyediakan 3,4 juta poundsterling pada 2022-2023 untuk akses ke produk menstruasi gratis untuk siswa. Negara global memuji langkah itu, termasuk Korea Selatan dan Selandia Baru yang disebut akan mengambil pendekatan serupa.
Biologis
Menstruasi merupakan proses biologis yang normal pada perempuan dengan siklus yang berbeda-beda meski umumnya terjadi sekitar 28 hari sekali. Pada masa ini, terjadi peluruhan dinding rahim yang keluar bersama darah melalui vagina.
Ketika mengalami menstruasi, sebagian perempuan akan merasakan nyeri haid karena otot rahim yang berkontraksi. Selain itu, penggunaan produk menstruasi yang kurang cocok juga akan membawa sejumlah kendala. Salah satunya ialah iritasi pada kulit.
Di Indonesia, perempuan yang organ reproduksinya masih aktif mayoritas memilih pembalut setiap periode menstruasi. Pakar kesehatan menyarankan agar memilih pembalut berbahan natural dan tidak mengandung pemutih, klorin, kertas daur ulang, atau bahan kimia yang berbahaya.
"Setidaknya pembalut yang digunakan harus memiliki nomor seri uji klinis dari Kementerian Kesehatan sehingga pembalut tersebut memiliki ijin edar yang resmi. Karena dengan cara itu kita tahu pembalut berkualitas dan aman digunakan," tutur Grace Hananta, dokter sekaligus konsultan kesehatan holistik dikutip dari Antara.
Penting juga memastikan pembalut bebas dari bahan kimia yang membahayakan kewanitaan dan bahannya harus baik agar tidak mengiritasi kulit dan bagian dalam kewanitaan. Pembalut harus bisa membuat area kewanitaan tetap kering dan sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : The National/Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement